Bisnis.com, JAKARTA- Toyota Motor Corp menorehkan penjualan pada periode fiskal sebanyak 9,5 juta unit. Catatan tersebut merupakan kedua tertinggi dari yang pernah ditorehkan produsen otomotif asal Jepang tersebut.
Seperti dikutip dari Bloomberg, pada bulan lalu, Toyota berhasil menjual sekitar menjual 903.031 secara global dari semua merk. Bahkan, total penjualan selama periode fiskal 2021 melampaui target perusahaan yang dipatok sekitar 9,4 juta unit kendaraan.
Selama periode sama, Toyota memproduksi sebanyak 8,57 juta unit. Dari sisi itupun, Toyota melampaui perkiraan pada awal tahun yang sebesar 8,5 juta unit.
Selama setahun terakhir, produsen mobil terbesar di dunia menghadapi permintaan mobil yang melonjak. Penjualan yang kuat di Asia dan Amerika Utara untuk model seperti SUV RAV 4, membuat Toyota menyelesaikan tahun kalender 2021 sebagai produsen mobil terlaris di dunia.
Tantangan yang lebih berat bagi Toyota adalah menjaga produksi tetap stabil melalui segudang hambatan pasokan yang telah mengepung pembuat mobil global selama setahun terakhir. Selain kekurangan semikonduktor otomotif yang terus-menerus, Toyota dalam beberapa bulan terakhir juga menghadapi dampak dari penghentian pabrik di China dan gangguan pasokan yang disebabkan oleh gempa bumi dan serangan siber di Jepang.
Menjelang pendapatan tahun fiskal Toyota, yang dijadwalkan untuk dirilis pada 11 Mei, menurut perusahaan riset J.D. Power permintaan mobil tetap kuat, dengan rekor harga dan laba di bulan Maret hanya dibatasi oleh kurangnya persediaan,. Analis juga memperkirakan bahwa yen yang melemah akan membantu meningkatkan keuntungan Toyota dan pembuat mobil Jepang lainnya dalam waktu dekat.
Baca Juga
Di sisi lain, Jefferies Financial Group Inc. menurunkan peringkat Toyota untuk dipertahankan awal bulan ini, dengan alasan ekspektasi "terlalu bullish" sehubungan dengan pendapatan industri otomotif untuk tahun fiskal hingga Maret 2023.