Bisnis.com, JAKARTA - PT Chery Motor Indonesia (Chery) mengatakan akan meluncurkan produk pertamanya yaitu Tiggo 7 Pro pada semester kedua tahun ini.
Hal ini diungkapkan oleh Marketing and Product Director PT Chery Motor Indonesia Major Qin. Major juga mengatakan bukan hanya Tiggo 7 Pro, keempat varian lainnya juga dinyatakan akan segera mengaspal di jalanan Indonesia secara bertahap dalam kurun waktu 2022 – 2024.
Dari kelima varian yang dipamerkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022, kini Chery tampil sangat berbeda dari kehadiran sebelumnya pada beberapa tahun yang lalu. Tampilan yang premium dan trendi mampu menggambarkan tiga pilar Chery yang terdiri dari, Advanced Technology, Fashionable Design, dan High Quality.
“Kami memiliki motivasi yang kuat untuk kembali menyemarakkan pasar otomotif Indonesia. Kami ingin menawarkan produk-produk unggulan yang sudah menerapkan kecanggihan teknologi, gaya yang trendi, dan berkualitas tinggi, sehingga konsumen memiliki pilihan yang semakin baik dalam memilih kendaraan untuk keseharian mereka. Dengan berbagai keunggulan tersebut, kami juga berharap konsumen bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda,” ujar Major dalam keterangan resmi pada Jumat (8/4/2022)
Adapun untuk Tiggo, Chery sudah memiliki rencana untuk mengembangkan delapan model untuk pasar Indonesia, yang di dalamnya termasuk untuk jenis berbahan bakar bensin dan energi terbarukan atau listrik.
Tiggo 7 Pro yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2022 ini merupakan varian konvensional alias berbahan bakar bensin, tetapi ke depannya Tiggo 7 Pro juga akan memiliki varian Plugin Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Baca Juga
“Hal ini bukan saja sebagai salah satu tahap pengembangan teknologi Chery, namun juga sebagai sebuah upaya untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon di udara,” jelas Major.
Major juga menjelaskan terkait rencana pengembangan pabrik Chery yang sudah didengungkan sejak awal juga akan diperuntukkan bagi varian-varian listrik. Hal ini dikarenakan Indonesia dianggap sebagai wilayah yang strategis dalam perkembangan ekonomi Asia Tenggara.
“Oleh karenanya kami akan mendirikan pabrik di Indonesia yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia, tetapi juga untuk diekspor ke negara Asia Tenggara lainnya,” tutup Major.