Bisnis.com, JAKARTA — Merek mobil asal China, Chery hendak membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia untuk pasar Asean. Hal ini diungkapkan melalui akun resmi Instagram, @cherymotorsindonesia.
"Tim R&D profesional internasional adalah dasar dari inovasi teknologi. Di masa depan, kami juga berencana untuk membentuk tim R&D Indonesia untuk mencakup semua pasar Asean," mengutip keterangan foto dalam unggahan terbaru @cherymotorsindonesia, Sabtu (14/8/2021).
Bila benar demikian, kehadira Chery kali ini tidak main-main. Mereka akan menyusul rekan senegaranya yang juga sudah berkomitmen di Indonesia, seperti Wuling dan DFSK.
Sebagai catatan, Chery juga sempat memberikan janji untuk Indonesia. Pada 2012, bersama mitra bisnis PT Chery Mobil Indonesia, Chery International sempat mengumbar rencana investasi.
Namun, Chery undur diri tanpa pamit. Penjualan terakhir mobil ini tercatat pada 2014.
Sebelumya, Chery pertama masuk ke Indonesia pada 2006 diboyong oleh PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS). Chery kala itu dikenal dengan mobil perkotaan yang memiliki harga relatif murah.
Lima tahun setelahnya atau 2011, IMAS 2011 menghentikan pemasaran mobil Chery karena penjualan yang terus merosot sehingga sulit meningkatkan penetrasi pasar.
Komisaris PT IMAS saat itu, mendiang Gunadi Sindhuwinata, mengakui Indomobil telah membekukan importasi seluruh model Chery mulai tahun 2011 dan hanya tinggal menghabiskan stok mobil China tersebut dari gudang.
“Statusnya kami freeze [bekukan] dahulu mulai tahun ini. Sebagai layaknya perusahaan, kami tak ingin bekerja sosial tapi kami ingin bekerja sepenuhnya untuk Indomobil guna mendapatkan return yang sepadan. Kalau respons masyarakat berbeda [soal Chery], kami semestinya tahu diri,” ujarnya kepada Bisnis pada 2011.
Satu tahun setelahnya, atau 2012 Chery International, kembali masuk pasar Indonesia dengan menunjuk mitra bisnis baru, yakni PT Chery Mobil Indonesia sebagai agen tunggal pemegang merek.