Bisnis.com, JAKARTA -PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengakui bahwa awal tahun ini mengalami krisis semikonduktor.
Head of Sales & Product Management PT MBDI Karyanto Hardjosoemarto mengatakan krisis semikonduktor pada awal 2022 ini lebih parah dibandingkan tahun 2020. Krisis ini pun mengakibatkan keterlambatan supply untuk produksi mobil.
Di lain sisi, MBDI memperkirakan masalah semikonduktor ini berlangsung sampai dengan akhir semester satu. Karyanto berharap pada semester kedua krisis semikonduktor yang terjadi secara global menemukan solusinya.
"Hal itu mengakibatkan telatnya supply ke pabrik sehingga memperlambat supply kepada dealer dan dealer kepada konsumen," ujar Karyanto dalam acara virtual peluncuran GLC Night Edition, Kamis (24/2/2022).
Sebagai informasi, Mercedes -Benz pada awal tahun hanya menjual 126 unit kendaraan di mana pada Januari 2021 menjual 192 unit atau turun 34 persen year on year(yoy). Adapun jika dibandingkan penjualan pada Desember 2021 terjadi penurunan sebanyak 63 persen, mengingat akhir tahun lalu Mercy mengoleksi penjualan sebanyak 344 unit.
Penurunan penjualan itupun dikarenakan kurangnya pasokan akibat krisis semikonduktor. Karyanto juga menjelaskan produksi mobil CKD atau produksi dalam negeri juga terkena imbas.
Baca Juga
"Karena CKD harus dilihat keseimbangan antara supply dan demand, jadi sangat terasa," ujar Kariyanto.
Meskipun demikian, MBDI tetap meluncurkan model anyar. Terbaru, Mercedes-Benz meluncurkan GLC Night Edition yang merupakan rakitan lokal di Pabrik Wanaherang.
Peluncuran itu menambah amunisi Mercedes-Benz sudah diwakili dengan delapan model di segmen SUV yakni GLA, GLB, GLC, GLC Coupé, GLE, GLE Coupé, GLS, dan G-Class. Adapun dalam penjualan Mercedes Benz pada tahun lalu, GLC mencatatkan kontribusi sebanyak 15 persen dari total penjualan.