Bisnis.com, JAKARTA - BMW AG akan membuat versi SUV X5 dengan menggunakan sel bahan bakar hidrogen. Produksi secara terbatas akan dilakukan perusahaan mulai 2022.
Pembuatan mobil berbahan bakar Hidrogen merupakan bagian dari rencana BMW AG untuk memproduksi sebanyak mungkin varian sampai satu teknologi terbukti dominan. Dalam prosesnya, Toyota Motor Corp akan memasok sel bahan bakar untuk kendaraan tersebut.
"Teknologi bisa memiliki potensi untuk menjadi pilar lain dalam portofolio BMW," kata Chief Executive Officer Oliver Zipse, seperti yang diberitakan Bloomberg, Jumat (24/7/2020).
Sel bahan bakar hidrogen telah lama dilihat sebagai alternatif karena teknologi ini menyediakan pengisian bahan bakar yang cepat dan memiliki jarak tempuh yang jauh. Kehadirannya juga diklaim mampu memecahkan banyak masalah yang masih dihadapi mobil listrik.
Namun, para produsen mobil dalam beberapa tahun terakhir menghentikan proses pengembangan mobil hidrogen lantaran tingginya biaya teknologi, serta diikuti meningkatnya tekanan akibat pandemi Covid-19.
Daimler AG, misalnya, telah menghentikan pengembangan model hidrogen dari SUV GLC pada April 2020. Perusahaan menyatakan bakal berfokus pada pembuatan truk dan van bertenaga hidrogen dengan Volvo Group.
Baca Juga
Pada Juni, pemerintah Jerman menggelontorkan dana sebesar 7 miliar euro atau setara US$8,1 miliar sebagai langkah untuk mendukung industri hidrogen dalam negeri.
Negara tersebut juga menargetkan 5 gigawatt kapasitas produksi hidrogen pada tahun 2030, yang nantinya akan berlipat ganda pada 2035.