Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Semikonduktor, Pemain Otomotif Global Resah Pemain Lokal Susah

Kelangkaan semikonduktor global dirasakan pula oleh para pemain otomotif di Indonesia. Honda Mobilio terhambat diproduksi, Mercedes-Benz siap-siap memangkas volume, begitu pula Lexus.
Volkswagen./Antara-Reuters
Volkswagen./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kekurangan chip semikonduktor saat ini sedang terjadi secara global, seluruh negara maupun industri merasakan krisis chip semikonduktor ini. 

Jika melihat dari industri otomotif, perusahaan terbesar di Eropa Volkswagen mengatakan pihaknya  mulai mengurangi produksi kendaraan akibat krisis chip semikonduktor yang terjadi secara global.

CEO Volkswagen AG Herbert Diess mengatakan pihaknya harus melakukan pengurangan produksi di pabrik Wolfsburg akibat kekurangan semikonduktor yang berlangsung saat ini. Adapun Wolfsburg merupakan lokasi headquarter Volkswagen AG

"Wolfsburg sangat terpukul oleh situasi semikonduktor ini. Oleh karena itu, penyesuaian kapasitas diperlukan, juga dalam jangka menengah," ujar Herbert, dikutip dari CarsCoops.

Melihat situasi yang terjadi saat ini, Volkswagen mengatakan pabrik Wolfsburg hanya mampu memproduksi 330.000 kendaraan. Hal ini juga dikarenakan VW memprioritaskan produksi mobil mahal. VW pun mengatakan pabrik Wolfsburg akan memproduksi sekitar 570.000 kendaraan tahun ini.

Kendala serupa menjalar ke dalam negeri, produsen - produsen mobil mewah seperti Lexus dan Mercedes-Benz juga mengalami kekurangan semikonduktor. 

Produsen mobil mewah asal Jepang Lexus mengalami kekurangan semikonduktor secara global. Hal ini terlihat dalam penjualan di Indonesia, pada awal tahun ini Lexus hanya menjual 2 unit mobil. 

General Manager Lexus PT TAM Bansar Maduma mengatakan salah satu alasan penjualan di bulan Januari menurun diakibatkan terbatasnya produksi. Bansar mengklaim dengan adanya kebijakan PPnBM pada tahun lalu, peminat Lexus di Indonesia meningkat. 

Stok unit Lexus di dalam negeri pun menunggu ketersedian Lexus secara global. Bansar pun menyayangkan dikarenakan adanya krisis semikonduktor ini, Lexus Indonesia tidak bisa menyerap permintaan secara maksimal

“Peningkatan demand ini terus berlangsung sampai  awal 2022. Namun, dikarenakan masih terbatasnya produksi, pada bulan Januari 2022, demand yang sangat positif tersebut tidak bisa diserap secara maksimal,” ujar Bansar kepada Bisnis pada Kamis (17/2/2022).

Bansar pun menjelaskan salah satu terbatasnya produksi dikarenakan adanya supply chip semikonduktor. Lexus juga mengatakan adanya jumlah permintaan yang meningkat dari global.

"Secara general sama yaitu dikarenakan oleh supply semikonduktor, namun sebagian besar juga disebabkan oleh jumlah permintaan yang meningkat dari seluruh negara termasuk Indonesia," jelas Bansar.

Selain Lexus, produsen mobil asal Jerman, Mercedes-Benz juga mengalami kelangkaan semikonduktor dan hal ini berdampak pada penjualan Mercedes Benz pada awal tahun ini.

PT Mercedes- Benz Distribution Indonesia (MBDI) mencatatkan penurunan penjualan  retail di awal tahun ini. Produsen asal Jerman ini hanya menjual 126 unit kendaraan di mana pada Januari 2021 menjual 192 unit atau turun 34 persen year on year(yoy). 

Adapun jika dibandingkan penjualan pada Desember 2021 terjadi penurunan sebanyak 63 persen, di mana penjualan akhir tahun 2021 tersebut mencapai 344 unit.

Head of Sales Operation & Product Management PT MBDI Kariyanto Hardjosoemarto menjelaskan penurunan penjualan mobil Jerman tersebut akibat dari kelangkaan semikonduktor yang saat ini terjadi secara global.

" Sehingga mengakibatkan keterlambatan supply," jelas Kariyanto.

Berbeda dengan Lexus, Mercedes - Benz mempunyai pabrik di Indonesia sehingga penjualan mobil tetap bias berjalan. Namun, hal ini akan mempengaruhi produktivitas Mercy di dalam negeri.

Selain mobil mewah, mobil seperti Honda dan Toyota juga mengalami kekurangan semikonduktor.  Saudara dari Lexus, Toyota mengatakan pihaknya mengalami kekurangan chip semikonduktor namun tidak berdampak terhadap penjualan.

 

KAPASITAS PRODUKSI

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN), Bob Azzam mengatakan krisis semikonduktor global, berdampak pada model kendaraan yang premium, serta model kendaraan yang mengalami peningkatan permintaan. Karena itu, sukar untuk produsen meningkatkan produksi mengiringi permintaan pasar yang mulai pulih.

Bob mengatakan krisis semikonduktor saat ini terjadi dikarenakan adanya pemulihan ekonomi di hilir secara serentak di beberapa negara.

"Dan juga didorong oleh insentif pemerintah yang sedang di hulu saat ini masih terhambat pembatasan dan mobilitas," ujar Bob Azzam kepada Bisnis. 

Dia juga mengatakan pihaknya sampai saat ini tidak mengurangi produksi kendaraan, namun saat ini susah menaikan produksi ketika banyaknya permintaan.

" Belum tapi memang tidak mudah menaikkan volume," tutup Bob.

Bisnis merangkum yang paling terdampak krisis ini merupakan Honda. Hal ini terlihat pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil wholesales dan produksi mobil untuk Januari 2022 tidak ada nama Honda Mobilio. 

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan saat ini kelangkaan chip semikonduktor masih berdampak terhadap produksi Honda, meskipun pihaknya saat ini mulai dapat meningkatkan produksi secara bertahap. 

"Karena itu, kami melakukan antisipasi dengan memprioritaskan produksi untuk mobil-mobil yang permintaannya tinggi dari konsumen, seperti Honda Brio dan All New BR-V," ujar Billy kepada Bisnis.

Billy sebelumnya pernah mengatakan dikarenakan banyak komponen yang sama antara Honda Brio dan Mobilio, Honda Brio lebih diprioritaskan dalam produksi. Billy pun mengatakan pihaknya akan memulai produksi Honda Mobilio pada bulan depan atau Maret

"Untuk Honda Mobilio, rencananya kami akan memulai produksinya di bulan depan," tegas Billy.

Honda mobilio juga bukan pertama kali disingkirkan dalam produksi Honda sebelumnya Honda sudah memangkas produksi Honda Mobilio dan mementingkan Honda Brio. 

Pada tahun lalu tepatnya September penjualan Honda menukik 57,8 persen dikarenakan masalah semikonduktor, Honda Mobilio pada saat itu merupakan salah satu kontributor terbesar, sehingga dengan terhambatnya produksi model tersebut, maka  penjualan Honda akan terganggu.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper