Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan mobil kawasan Asean pada tahun lalu mengalami peningkatan 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun didera pandemi sejak awal 2020, tiap negara yang menjadi basis produksi Asean seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam berupaya menyelamatkan industri otomotif masing-masing.
Selaku salah satu basis produksi otomotif di Pasifik, negara-negara kawasan Asean masih tertatih memulihkan produksi dan pasar menuju masa normal pra pandemi. Walau terjadi peningkatan pada tahun lalu, berdasarkan data dari Asean Automotive Federation (AAF), penjualan mobil 2021 masih minus 20 persen dibandingkan 2019, sebelum diterjang Covid-19.
Dari sisi penjualan, Indonesia masih menjadi yang terbesar. Selain itu, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pasar otomotif tertinggi pada tahun lalu, sebesar 66,8 persen.
Indonesia berhasil menduduki posisi pertama dan menyalip Thailand menjadi pasar terbesar Asean dengan total penjualan mencapai 887.202 unit.
Pemerintah Indonesia berupaya keras melindungi kinerja industri yang menjadi gantungan hidup 1,5 juta orang tersebut. Sejak awal 2021, pemerintah meluncurkan paket program pemulihan ekonomi, di dalamnya terdapat insentif fiskal bagi pembelian produk mobil.
Kebijakan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM Ditanggung Pemerintah), berhasil menopang daya beli masyarakat untuk menyerap produksi pabrikan otomotif. Terdapat syarat bagi produk yang mendapatkan fasilitas tersebut, terutama terkait local purchase yang diharapkan menjadi bantalan bagi industri komponen.
Baca Juga
Dengan keberhasilan tersebut, Pemerintah Indonesia kembali menggulirkan insentif pada awal 2022 ini. Bahkan, asosiasi (Gaikindo/Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) kembali mematok target penjualan domestik pada tahun ini pada rentang 900.000 unit hingga 1 juta unit, mendekati kondisi normal sebelum pandemi.