Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan otomotif asal Malaysia, Proton terus memperluas jaringan ekspor dengan menambah negara tujuan dan memulai perakitan lokal serta penjualan di negara lain.
Proton, yang baru-baru ini mengumumkan bahwa aktivitas pengapalannya tumbuh 10,6 persen sepanjang tahun berjalan, akan memulai debut peluncuran Proton X50 di Brunei Darussalam. Brunei akan menjadi pasar ekspor pertama untuk SUV tersebut.
Selain itu, perusahaan juga akan merilis sedan Saga secara virtual di Bangladesh, Mesir, dan Nepal. Sedan tersebut juga akan dirakit secara lokal dan dijual di Kenya dan Pakistan.
"Ini adalah bagian dari rencana 10 tahun yang dibuat pada awal kemitraan strategis kami dengan Geely," ujar Dato 'Sri Syed Faisal Albar, Ketua Proton Holdings Berhad, dikutip dari laman resminya, Selasa (15/12/2020).
Dia menambahkan bahwa sebagian dari rencana ekspor tersebut sempat terpengaruh oleh pandemi Covid-19 karena setiap negara memiliki respons dan pembatasan yang berbeda.
"Namun berkat kerja keras dan dukungan kuat dari berbagai instansi pemerintah, akhirnya kami bisa kembali ke jalur," tuturnya.
Di sisi lain, meskipun kepemimpinan pasar domestik adalah salah satu target perusahan, kehadiran secara internasional juga sama pentingnya bagi Proton dan Malaysia.
"Oleh karena itu, dalam beberapa minggu saja, kami akan mengumumkan dimulainya CKD dan operasi penjualan di Kenya dan Pakistan serta debut pasar internasional dari Proton X50 di Brunei," ungkap Albar.
Ekspor mobil Proton telah dimulai dengan Proton Saga pada tahun 1989 dan sebanyak 405.267 unit telah terjual di berbagai pasar global. Pada akhir November 2020, jumlah kendaraan Proton yang diekspor ke negara lain sudah melebihi jumlah dari tahun sebelumnya.