Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Otomotif 2022, Toyota Yakin Rebound Kuat

Sejauh ini, pertumbuhan penjualan mobil sudah sangat baik. Penjualan Januari hingga September sudah di level 627.000 unit naik hampir 70 persen dari tahun lalu, di mana pada periode yang sama tahun lalu masih di level 372.000 unit.
Dealer Toyota. /Auto2000
Dealer Toyota. /Auto2000

Bisnis.com, JAKARTA — Toyota memperkirakan tahun depan akan menjadi momentum industri Otomotif Indonesia untuk rebound.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi menyampaikan hal itu seiring dengan perbaikan ekonomi di dalam negeri. 

Dia menuturkan rata-rata pertumbuhan penjualan mobil sudah sangat baik. Penjualan Januari hingga September sudah di level 627.000 unit naik hampir 70 persen dari tahun lalu, di mana pada periode yang sama tahun lalu masih di level 372.000 unit.

Hal ini juga sejalan dengan prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang memperkirakan pasar tahun ini akan ada di level 700.000 hingga 750.000. Asumsi optimistis, penjualan kendaraan bermotor roda empat dan lebih kemungkinan bisa melampaui 800.000 unit.

Selain faktor diskon PPnBM 100 persen, juga ada segmen mobil yang tengah mendapatkan peningkatan permintaan cukup baik.

"Jadi untuk tahun depan yang pasti kita sudah punya fase pemulihan yang baik dari tahun ini, dan harapannya ini menjadi faktor penguat. Tentunya ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi," katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Jimmy menuturkan para pelaku industri juga punya peranan penting dalam membantu peningkatan kinerja ekonomi nasioanal dengan menstimulasi konsumsi masyarakat. Banyak jenis dan inovasi otomotif yang akan membuat konsumen mempercepat transaksi pemnelian mobilnya

"Di luar Toyota, banyak brand meluncurkan produk-produk dan layanan baru yang juga faktor yang membantu market tumbuh," imbuhnya.

Jimmy pun menyampaikan, aturan tarif PPnBM baru yang diatur dalam PP 74/2021 akan memberikan dampak positif untuk mobil-mobil yang lebih ramah lingkungan. Sebagaimana diketahui, regulasi tersebut menerapkan pajak barang mewah berdasarkan emisi karbon. 

"Untuk Toyota, ya kita akan terus coba pertahankan pencapaian kami sebagai market leader, dan terus support generate market, baik dengan akan meluncurkam produk dan layanan yang ada produk dan layanan baru dan harus semakin cocok untuk menjadi solusi saat ini. Ini juga baik secara digital maupun program yang sesuai habit sekarang," imbuhnya.

Adapun berdasarkan Gaikindo, sepanjang 2021, hingga September, Toyota menguasai 31,4 persen pasar otomotif domestik. Perusahaan membukukan penjualan retail sebanyak 197.241 unit, naik 54 persen secara tahunan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper