Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai potensi pasar mobil listrik di Indonesia semakin besar seiring dengan aturan tarif PPnBM per 16 Oktober 2021. Sebagaimana diketahui, PP 74/2021 membebaskan mobil listrik dari pajak barang mewah dan juga menetapkan PPnBM mobil hybrid lebih kecil dibandingkan dengan mobil bensin.
Selain itu, kata Marketing Director TAM Anton Jimmy Suwandi, saat ini sudah banyak pelaku industri yang mencoba masuk ke pasar mobil listrik dengan mementingkan aspek keterjangkauan harga. Adapun satu perkara sulitnya mobil listrik melakukan penetrasi ke pasar otomotif Tanah Air adalah harga jual yang masih lebih dari Rp500 juta.
Toyota, lanjut Anton, masuk ke pasar mobil listrik Indonesia sejak 2009. Saat ini pabrikan telah menjual sejumlah model kendaraan elektrifikasi, tetapi belum ada yang merupakan mobil listrik murni.
"Jadi ya kami akan terus kembangkan pasarnya, perbanyak pilihan tidak cuma produk tapi teknologi, termasuk rencana untuk masuk ke produksi kendaraan hybrid secara lokal di Indonesia, kami harapkan popularitasnya akan semakin baik ya," katanya kepada Bisnis, Rabu (20/10/2021).
Adapun, pemerintah Indonesia telah menyusun peta jalan pengembangan mobil listrik. Pada 2030, diperkirakan produksi mobil listrik di Indonesia mencapai 600.000 unit per tahun. Kemudian, lima tahun setelahnya atau 2035, negara ini ditargetkan mampu produksi 1 juta unit mobil listrik.
Awal tahun ini, Menperin Agus menyelesaikan kunjungan kerja ke Jepang selama dua hari pada Maret 2021. Dia mengantongi sejumlah komitmen investasi yang didapat dari hasil pertemuannya dengan sejumlah raksasa otomotif Negeri Sakura.
Baca Juga
Toyota Motor akan menambah investasi di Indonesia sebesar US$2 miliar hingga 2024. Kompetitornya, Honda Motor berkomitmen membenamkan investasi baru di Indonesia sebesar Rp5,2 triliun dan akan merelokasi pabrik dari India ke Indonesia.
Suzuki Motor berkomitmen untuk menambah investasi sebesar Rp1,2 triliun dan akan mengembangkan kendaraan jenis Ertiga. Selain itu ada pula model XL7 yang basisnya mild hybrid yang akan dikembangkan menjadi produk ekspor untuk memenuhi pasar otomotif di negara-negara Asia dan Latin Amerika.