Bisnis.com, JAKARTA – Tren Penjualan mobil nasional diperkirakan belum menembus 1 juta unit alias hanya 900.000 unit pada tahun depan.
Ketua I GAIKINDO Jongkie D Sugiarto menyampaikan pertumbuhan ekonomi tahun depan masih dipatok konservatif yakni kisaran 5 persen. Hal ini akan membuat penjualan mobil nasional masih belum akan terlalu agresif.
"Kita proyeksi penjualan 2022 sebanyak 900.000 unit. Karena pemerintah juga proyeksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen," katanya kepada Bisnis, Selasa (19/10/2021).
Kendati demikian, Jongkie menuturkan isu terkait komponen khusunya semi konduktor microchip tidak akan memberatkan tahun depan. Permasalahan ini menurutnya sudah akan selesai tahun ini sehingga permintaan mobil tidak akan membuat sisi produksi kewalahan.
"Suplai komponen [semi konduktor microchip] sejauh ini masih lancar-lancar saja," imbuhnya.
Berdasarkan data Astra (12/10/2021), penjualan mobil nasional pada September 2021 telah mencapai 84.113 unit. Penjualan bulanan ini tertinggi kedua sepanjang 2021. Dengan demikian, penjualan total mobil Tanah Air mencapai 627.537 unit. Pencapaian ini sudah mulai dekat dengan target dari Gaikindo yang mencapai 750.000 unit tahun ini.
Jika ditelisik lebih dalam, capaian ini didorong dari penjualan mobil dari Grup Astra seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot yang pada September ini membukukan penjualan 54.328 unit. Ini adalah penjualan tertinggi sepanjang tahun ini.
Sementara itu, penjualan mobil non Astra tampak terkontraksi pada September ini. Penjualan bulanan tercatat 29.785 unit, turun dari bulan sebelumnya 36.590 unit.
Penurunan penjualan terjadi pada APM seperti Mitshubishi 11,07 persen secara bulanan menjadi 12.200 unit, Honda 52,93 persen secara bulanan menjadi 3.453 unit, dan Suzuki 25 persen secara bulanan menjadi 7.515 unit.