Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Ragu Target Penjualan Mobil Tahun Ini Tercapai

Gaikindo sepanjang tahun ini menargetkan total penjualan mencapai 750.000 unit, atau tumbuh sekitar 30 persen secara tahunan
Display penjualan mobil baru di salah satu dealer Honda di Jakarta, Selasa (28/1/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P
Display penjualan mobil baru di salah satu dealer Honda di Jakarta, Selasa (28/1/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah menikmati peningkatan penjualan selama periode relaksasi pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM 100 persen pada Maret-Agustus, industri otomotif tampaknya akan terseok-seok mengejar target penjualan hingga akhir 2021.

Pasalnya, diskon PPnBM 100 persen yang digelontorkan pemerintah akan berakhir pada bulan ini. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.010/2021, diskon PPnBM akan berkurang menjadi 25 persen pada September hingga Desember.

Belum lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4, yang saat ini masih menghantui industri otomotif. Kebijakan ini telah membuat dealer-dealer tutup, dan gerak aktivitas pabrikan terbatas.

Sejak PPKM diberlakukan pada Juli 2021, yang saat itu bernama PPKM Darurat Jawa-Bali, industri otomotif tercatat mengalami penurunan produksi sebesar 25,1 persen menjadi 74.409 unit. Pelemahan ini pun diprediksi berlanjut hingga Agustus 2021.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan dengan segala kondisi tersebut, langkah industri otomotif untuk mencapai target penjualan sebanyak 750.000 unit diperkirakan menempuh jalan terjal.

“Jika kita bicara soal tahun 2021, harapan kami untuk mencapai penjualan 750.000 unit pun masih berat,” ujar Nangoi dalam dalam webinar bertajuk Evaluasi Dampak Program Relaksasi PPnBM DTP Kendaraan Bermotor, Kamis (19/8/2021).

Gaikindo sepanjang tahun ini menargetkan total penjualan mencapai 750.000 unit, atau tumbuh sekitar 30 persen secara tahunan. Hingga Juli 2021, penjualan ritel sektor otomotif telah mencapai 451.872 unit. Artinya, industri perlu menjual 298 unit kendaraan selama bulan Agustus sampai dengan Desember.

Supaya target penjualan tahunan terpenuhi, industri otomotif perlu membukukan rerata penjualan sekitar 60.000 unit tiap bulannya. Ini bukan perkara mudah. Sebagai gambaran, sebelum insentif bergulir, penjualan mobil hanya menyentuh angka 45.000–50.000 unit.

Dengan kata lain, perpanjangan insentif PPnBM 100 persen untuk mobil 1.500 mungkin dibutuhkan sebagai jalan tengah untuk meraih target penjualan bulanan dan tahunan dari sektor otomotif.

Nangoi berharap insentif PPnBm 100 persen dapat diperpanjang oleh pemerintah hingga akhir 2021, karena stimulus ini terbukti mampu menyelamatkan industri otomotif dari krisis akibat pandemi Covid-19.

“Mungkin kami akan memberanikan diri menulis surat ke pemerintah agar PPnBM ini bisa diperpanjang sampai dengan akhir tahun,” pungkasnya.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengatakan bahwa jika PPnBM 100 persen tidak diperpanjang maka penjualan kendaraan roda empat atau lebih bisa terkoreksi karena harga jual bisa menjadi lebih mahal.

Menurutnya, ini menjadi dilematis karena jika insentif tidak berlanjut, pendapatan pemerintah dari pajak pertambahan nilai (PPN), pajak kendaraan bermotor (PKB), dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) akan turun.

“Ini dilematis, tidak diperpanjang [penjualan] bisa turun. Kalau turun dampaknya penerimaan pemerintah akan turun dari PPN, PKB, dan BBNKB. Lebih bagus ini dijalankan terus agar pendapatan meningkat,” kata Jongkie.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper