Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Penjualan Mobil 2021 Bisa Tercapai Asal Tidak Ada Covid-19

Pandemi Covid-19 merupakan faktor negatif utama yang dapat menahan laju industri otomotif untuk mencapai target penjualan.
Pengunjung menaiki mobil yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Antara Foto-Sigid Kurniawan
Pengunjung menaiki mobil yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Antara Foto-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) diketahui membidik penjualan kendaraan roda empat atau lebih sebanyak 750.000 unit pada 2021. Namun mengejar angka tersebut tidak mudah mengingat banyak tantangan bagi pabrikan otomotif di tengah pandemi Covid-19. 

Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy meyakini bahwa target tahunan penjualan otomotif masih bisa tercapai. Namun, saat ini, perusahaan masih memonitor pasar otomotif yang bergerak sangat dinamis.

“Harapannya tetap bisa minimal 750.000 unit dengan asumsi market stabil dan tidak ada faktor-faktor negatif,” ujar Anton saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/8/2021).

Anton menambahkan bahwa pandemi Covid-19 merupakan faktor negatif utama yang dapat menahan laju industri otomotif untuk mencapai target penjualan. Selain itu, pembatasan mobilitas masyarakat atau PPKM juga dinilai menjadi faktor berikutnya.

Penjualan ritel kendaraan roda empat atau lebih sepanjang Juli 2021 tercatat mengalami penurunan 2,6 persen secara bulanan. Melemahnya kinerja tersebut sejalan dengan penerapan PPKM Darurat Jawa – Bali yang berlangsung sepanjang bulan kemarin.

Oleh sebab itu, meraih penjualan 750.000 unit bukanlah hal mudah. Sepanjang Januari – Juli 2021, penjualan ritel otomotif baru mencapai 451.872 unit. Dengan demikian, sektor ini setidaknya perlu menjual 298.128 unit kendaraan selama Agustus hingga Desember.

Artinya, agar target penjualan tahunan terpenuhi, industri otomotif perlu membukukan rerata penjualan sekitar 60.000 unit tiap bulannya. Ini bukan perkara mudah. Sebagai gambaran, sebelum insentif bergulir, penjualan mobil hanya menyentuh angka 45.000–50.000 unit.

Selain itu, penerapan diskon pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM 100 persen juga akan berakhir pada bulan ini, dan berlanjut dengan diskon 50 persen hingga akhir tahun.

Kendati demikian, Anton menyatakan bahwa insentif tersebut mampu mendorong industri otomotif untuk berakselerasi. “Berapa pun angkanya [PPnBM], saya yakin tetap memberikan kontribusi positif ke market otomotif,” pungkasnya.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto juga menyatakan bahwa asosiasi masih percaya dapat meraih target penjualan kendaraan roda empat atau lebih di angka 750.000 tahun ini, atau meningkat sekitar 30 persen dibandingkan raihan penjualan tahun lalu.

“Kami harus optimistis, tetapi juga realistis. Memang pada Juli [penjualan] turun karena PPKM Darurat dan lain-lain. Namun, mudah-mudahan Agustus sampai dengan Desember, kami bisa menjual lebih baik dibandingkan Juli,” kata Jongkie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper