Bisnis.com, JAKARTA - Volvo Cars membenamkan investasi signifikan yang memungkinkan untuk desain in-house dan pengembangan motor listrik untuk model Volvo generasi berikutnya, seiring dengan pergerakan menuju pembuat mobil listrik sepenuhnya.
Volvo Cars telah membuka lab motor listrik baru di Shanghai, tambahan terbaru pada fasilitas jaringan globalnya untuk pengembangan dan pengujian komponen mobil listrik. Lab ini hadir sebagai dukungan terhadap pengembangan e-motor yang sedang berlangsung di Gothenburg, Swedia, dan laboratorium baterai tercanggih di China dan Swedia.
Mengambil alih peran mesin pembakaran internal dalam teknik mobil, e-motor adalah blok bangunan fundamental mobil listrik, bersama dengan baterai dan elektronika daya. Interaksi antara ketiga area komponen ini sangat penting dalam mengembangkan mobil listrik premium.
Membawa pengembangan motor listrik secara internal akan memungkinkan para insinyur Volvo Cars untuk lebih mengoptimalkan motor listrik dan seluruh driveline listrik di Volvo baru. Pendekatan ini akan memungkinkan para insinyur untuk mendapatkan keuntungan lebih dalam hal efisiensi energi dan kinerja keseluruhan.
“Melalui desain dan pengembangan in-house, kami dapat menyempurnakan e-motor ke level yang lebih baik,” kata Henrik Green, Chief Technology Officer di Volvo Cars, dalam keterangan pers yang dikutip, Kamis (12/11/2020). “Dengan terus meningkatkan kinerja efisiensi energi dan kenyamanan, kami menciptakan pengalaman berkendara elektrik yang unik untuk Volvo.”
E-motor mengaktifkan fitur-fitur khas yang dikenal dengan mobil listrik, seperti akselerasi instan dan yang disebut One Pedal Driving, yang mana pengemudi menggunakan pedal gas untuk akselerasi dan deselerasi, tergantung apakah mereka mendorong atau mengangkat kaki dari pedal.
Baca Juga
Lab motor listrik yang baru dibuka di Shanghai mulai beroperasi pada Oktober 2020. Ini terutama akan fokus pada pengembangan motor listrik untuk digunakan dalam mobil listrik dan hibrida sepenuhnya berdasarkan arsitektur kendaraan modular SPA 2 Volvo Cars yang akan datang.
Investasi dalam desain dan pengembangan e-motor menunjukkan langkah lain menuju ambisi iklim dan strategi elektrifikasi Volvo Cars. Perusahaan menargetkan 50 persen dari penjualannya menjadi kendaraan listrik sepenuhnya pada 2025, dengan sisanya hibrida.
Elektrifikasi adalah bagian dari rencana iklim komprehensif perusahaan terkait dengan emisi karbon di semua operasi dan produknya, menuju ambisinya untuk menjadi netral iklim pada 2040.
Rencana itu lebih dari sekadar menangani emisi knalpot melalui elektrifikasi; perusahaan juga akan menangani emisi karbon dalam jaringan manufaktur dan operasi yang lebih luas, rantai pasokannya, serta melalui daur ulang dan penggunaan kembali bahan.
Sebagai langkah nyata pertama menuju visi 2040, perusahaan bertujuan untuk mengurangi jejak karbon siklus hidup per mobil sebesar 40 persen antara 2018 dan 2025.