Bisnis.com, JAKARTA — Cara kerja sepeda motor jenis matik berbeda jauh dibandingkan dengan motor tipe bebek dan sport. Pada sepeda motor matik, penggerak roda belakang dinamakan continuous variable transmission, sedangkan pada motor bebek dan sport memakai rantai.
Pada continuous variable transmission (CVT) terdapat banyak komponen yang saling terhubung, seperti roller, kampas kopling ganda, mangkok kopling sampai sabuk CVT. Dan dari komponen tadi, sabuk CVT menjadi bagian yang paling penting. Sabuk CVT ini menghubungkan antara pulley depan dengan pulley belakang untuk menggerakkan roda.
Celakanya sabuk ini menjadi bagian yang rawan karena sewaktu-waktu bisa putus tanpa kita sadari. Jika itu terjadi, otomatis roda nggak akan bisa berputar meski mesin dapat hidup normal.
Mengapa CVT belt ini bisa putus?
Kepala Mekanik Planet Ban Cabang Gunung Sahari Arie Saputra mengatakan bahwa sabuk CVT bisa putus biasanya aus akibat pemakaian karena memang banyak pemilik kendaraan matik tidak memperhatikan komponen ini sebab posisinya memang tertutup. Apalagi untuk melepas komponen ini dibutuhkan alat khusus seperti treker dan sabuk pengikat.
Sementara itu, untuk melakukan perawatan CVT dibutuhkan biaya tambahan di luar jasa servis rutin. Jadi banyak masyarakat enggan membayar lebih, padahal ini sangat penting.
Baca Juga
Untuk itu, Planet Ban memiliki perawatan dengan Rp39.000 sudah termasuk pembersihan dan perawatan komponen CVT termasuk sabuk CVT.
“Belt akan diperiksa kondisinya, jika secara fisik belum menunjukkan gejala getas atau pecah-pecah, belt akan disemprotkan cairan belt conditioner supaya kembali lentur. Ini untuk mencegah belt putus mendadak di jalan,” katanya melalui siaran pers, Rabu (28/10/2020).
Selain memeriksa kondisi CVT dan sabuk, dengan Rp39.000 juga sudah termasuk biaya membersihkan throttle body atau komponen pengganti karburator di motor injeksi sekarang.
"Selain itu pengendara motor harian juga akan dapat fasilitas pengecekan dan pemeriksaan komponen motor lainnya seperti ban, rem, radiator, aki, filter udara, busi, ECU [engine control unit], dan rantai,” ujar Arie.