Bisnis.com, JAKARTA - Meningkatnya tren gowes di tengah pandemi virus corona membuat rombongan pesepeda kerap hilir mudik di jalan raya. Guna menghindari kecelakaan, dibutuhkan rasa pengertian antarsesama pengguna jalan.
Rifat Sungkar, pebalap profesional sekaligus Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia, mengatakan bahwa sebagai sesama pengguna jalan dibutuhkan rasa saling menghargai. Sebab, infrastruktur di Indonesia belum sepenuhnya memadai untuk para pesepeda.
"Kalau di Indonesia harus hati-hati, karena antara infrastruktur dan jumlah pesepeda itu tidak seimbang. Kita tidak bisa juga membatasi jumlah satu sama lainnya. Jadi harus ada saling pengertian sesama pengguna jalan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Kamis (13/8/2020).
Dia mencontohkan, di Australia, ada kampanye tentang berbagi jalan dengan pesepeda di jalan raya. Kampanye bertajuk "A Metre Matters" ini menyuarakan jarak 1 meter antara kendaraan bermesin, dengan yang tidak menggunakan mesin.
“Hal ini untuk mengantisipasi ketika tiba-tiba mobil berhenti, atau tiba-tiba ada mobil yang membuka pintu. Jadi sebelah-sebelahan itu harus satu meter jaraknya. Bukan depan-depanan ya,” tuturnya.
Menurut Rifat, hal seperti itu agak sulit untuk diterapkan di Indonesia. Mengingat kondisi jalan raya di perkotaan tidak terlalu lebar, sedangkan volume kendaraan bermotor membanjiri jalanan ibu kota.
Dia menilai para pengendara, apapun jenisnya, perlu saling mengerti. Para pesepeda diharapkan tidak bergerombol, sehingga menghabiskan lebar jalan. Adapun, pengemudi mobil atau motor, juga harus menjaga kecepatan ketika berpapasan dengan rombongan pengendara sepeda.