Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Honda Prospect Nihil Ekspor Mei 2020, Negara Tujuan Belum Pulih

PT Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan lemahnya permintaan pasar domestik di negara-negara tujuan eskpor turut membius kinerja pengapalan HPM pada Mei 2020.
All New Honda Brio Line Off Export Ceremony di Karawang, Selasa (26/3/2019). /KEMENPERIN
All New Honda Brio Line Off Export Ceremony di Karawang, Selasa (26/3/2019). /KEMENPERIN

Bisnis.com, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan lemahnya permintaan pasar domestik di negara-negara tujuan eskpor turut membius kinerja pengapalan HPM pada Mei 2020.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), HPM tercatat tidak melakukan ekspor kendaraan secara utuh atau completely built up pada bulan lalu.

Yusak Billy, Bussines Innovation & Sales Marketing HPM, mengatakan bahwa kegiatan ekspor perusahaan sangat bergantung kepada kondisi pasar di negara-negara tujuan pengapalan.

"Negara tujuan ekspor kami saat ini masih belum sepenuhnya kembali ke kondisi normal," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/6/2020).

Billy mengatakan pasar ekspor CBU untuk model Brio ke Filipina dan Vietnam baru mengalami pertumbuhan pada Juni 2020. Sebelumnya, Billy menyebutkan bahwa kedua negara itu sempat mengurangi pasokan ekspor karena pandemi Covid-19.

Kendati tidak sama sekali membukukan ekspor CBU, Gaikindo mencatat bahwa HPM masih melakukan pengapalan secara terurai atau atau completely knocked down (CKD) pada Mei 2020.

Menurut data Gaikindo, total ekspor CKD dari HPM mencapai 19.344 unit. Jumlah itu merosot 60% dibandingkan kinerja pengapalan CKD pada Mei 2019 yang membukukan 48.150 unit.

Secara keseluruhan, Kinerja ekspor industri otomotif nasional mengalami penurunan cukup signifikan pada Mei 2020. Data Gaikindo menyebutkan, total pengapalan kendaraan secara utuh turun 76 persen secara tahunan, dari 27.087 unit menjadi 6.500 unit.

Adapun, untuk kendaraan terurai juga menurun 65,5 persen secara tahunan, sementara ekspor komponen merosot 74,6 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper