Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mei 2020, Ekspor Mobil Indonesia Goyah

Kinerja ekspor industri otomotif nasional mencatatkan penurunan cukup signifikan pada Mei 2020.
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja ekspor industri otomotif nasional mencatatkan penurunan cukup signifikan pada Mei 2020.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), total pengapalan kendaraan secara utuh (completely built up/CBU) turun 76 persen secara tahunan, dari 27.087 unit menjadi 6.500 unit.

Adapun, untuk kendaraan terurai (completely knocked down/CKD) juga menurun 65,5 persen secara tahunan, sementara ekspor komponen merosot 74,6 persen.

Menurut data Gaikindo, ada sembilan merek yang mengekspor kendaraaan secara utuh, yaitu Daihatsu, Toyota, Mitsubishi Motors, Suzuki, Honda, Wuling, Hyundai, Hino, dan DFSK. Seluruh merek tersebut mencatatkan penurunan kinerja pengapalan.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pasar ekspor belum pulih sepenuhnya dari krisis Covid-19.

"Ekspor sebenarnya masih sangat lesu. Semisal, ekspor ke Timur Tengah masih tertekan harga minyak dan kawasan lain masih banyak yang belum pulih dari lockdown," tuturnya beberapa waktu lalu.

Adapun, kinerja ekspor CBU PT TMMIN pada Mei 2020 turun sebesar 69,4 persen dibandingkan capaian tahun lalu.

Data Gaikindo menunjukkan bahwa TMMIN hanya mengapalkan 2.595 unit kendaraan, sementara Mei tahun lalu mampu membukukan ekspor 8.476 unit.

Sementara itu, Honda Prospect Motor (HPM) yang memasarkan model Brio ke pasar Filipina dan Thailand, tidak tercatat melakukan ekspor atau nol unit.

Yusak Billy, Bussines Innovation & Sales Marketing PT Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan bahwa pasar ekspor masih lemah. Oleh sebab itu, Honda belum dapat mengoperasikan kembali pabriknya hingga pekan kedua bulan Juni 2020.

"Kami akan memonitor terus perkembangannya. Pada dasarnya, kami mengikuti permintaan dari Filipina dan Vietnam untuk ekspor CBU Brio kami," ujarnya.

Sementara itu, Gaikindo memprediksi kinerja ekspor otomotif nasional akan turun hingga 50 persen pada tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper