Bisnis.com, JAKARTA - Rolls-Royce Motor Cars mengklarifikasi kebingungan media yang mengasumsikan keterkaitan perusahaan mobil mewah tersebut dengan Rolls-Royce plc.
Dalam keterangan resminya, yang dikutip pada Selasa (23/6/2020), Rolls Royce Motor Cars menyatakan bahwa mereka tidak memiliki keterkaitan dengan Rolls-Royce plc yang memproduksi mesin pesawat terbang sipil dan militer.
Rolls-Royce Motor Cars merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh BMW Group (Munich). Produsen mobil mewah tersebut berbasis di Goodwood Estate dekat Chichester di Sussex Barat, Inggris.
Perusahaan ini memulai bisnisnya pada 1 Januari 2003 dengan memproduksi model mewah, Phantom. Rolls Royce Motor Cars mengklaim memiliki pelanggan di 50 negara yang ditandai dengan kehadiran dealer mereka. Penjualan Rolls Royce pada 2019 mencapai 5.000 unit dan telah mempekerjakan lebih dari 2.000 orang.
Sementara itu, Rolls-Royce plc merupakan perusahaan teknologi industri terkemuka dengan fasilitas manufaktur di seluruh dunia dan mempekerjakan sekitar 52.000 orang. Kantor pusatnya terletak di London, Inggris.
Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang desain dan memproduksi mesin untuk pesawat terbang sipil dan militer serta kapal laut. Unit bisnis sistem tenaga perusahaan ini berbasis di Friedrichshafen, Jerman, dengan tugas memproduksi mesin untuk berbagai aplikasi darat dan laut termasuk pembangkit listrik.
Baca Juga
Pada 20 Mei 2020, Rolls-Royce plc mengumumkan pemangkasan 9.000 pekerjanya di seluruh dunia. Kebijakan tersebut diambil karena permintaan mesin dan penerbangan sipil terus menurun akibat Covid-19.