Bisnis.com, JAKARTA - Toyota Motor Corporation terus meningkatkan utilitas pabriknya di Jepang secara bertahap hingga mendekati kondisi pulih pada Juli 2020.
Toyota menyatakan efek Covid-19 pada pasar dan perubahan permintaan kendaraan baru secara global telah mendorong perusahaan terus melakukan penyesuaian bertahap dalam operasi produksi di pabrik untuk kendaraan lengkap di Jepang.
"Kami memperkirakan volume produksi akan pulih hingga sekitar sepuluh persen penurunan dibandingkan dengan rencana awal," demikian Toyota dalam keterangan resminya, Senin (22/6/2020).
Berdasarkan rencana Toyota, penurunan volume produksi pada Juni sekitar 40 persen dari kondisi normal direncanakan pulih ke level penurunan 10 persen pada Juli.
Selain itu, sebagian besar lini produksi yang berhenti pada Juni (25 lini produksi di 14 pabrik dengan total 133 hari) akan beroperasi kembali.
Toyota menyebut bahwa pada Juli tinggal 6 lini produksi di 3 pabrik yang berhenti produksi atau hanya setara 16 hari.
Di samping itu, Toyota juga menambah shift produksi pada lini yang menerapkan 1 shift. Pada Juni, penerapan kerja 1 shift mencakup 5 lini produksi di tiga pabrik. Adapun pada Juli, tinggal 3 lini di 2 pabrik yang menerapkan kerja 1 shift.