Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) terbukti melumpuhkan kinerja pabrikan mobil. Pada Mei 2020, pasokan mobil ke dealer nyaris macet, yakni hanya 3.551 unit.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka pasokan tersebut anjlok hingga 95,77% dibandingkan dengan capaian pada bulan yang sama tahun lalu sebanyak 84.109 unit.
Penurunan itu terjadi karena sejumlah pabrikan otomotif terpaksa menghentikan aktivitas produksinya pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), padahal dalam kondisi normal, wholesale nasional bisa mencapai 80.000 unit tiap bulan.
Daihatsu, misalnya, sama sekali tidak mengirimkan produknya ke dealer. Toyota mengirimkan 695 unit dari rerata 25.000 unit per bulan, sedangkan Honda tercatat hanya melego 101 unit pada Mei.
Adapun, Mitsubishi Motors mencatatkan wholesale 785 unit dan Suzuki sebanyak 779 unit, padahal keduanya rerata melego sekitar 10.000-an unit per bulan.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi, mengatakan lemahnya wholesale Toyota disebabkan stok kendaraan di dealer masih mencukupi penjualan.
Baca Juga
"Fokus kami saat ini adalah penjualan ritel, di mana pangsa pasar Toyota lebih dari 39%," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/6/2020).
Volume penjualan ritel nasional juga mengalami penurunan signifikan. Tercatat, hanya 17.083 unit kendaraan yang dilego dari dealer ke konsumen sepanjang Mei 2020. Angka itu merosot 96,06% secara tahunan.
Penjualan ritel tersebut setidaknya mencerminkan kemampuan penjualan riil dari dealer kepada konsumen akhir. Karena itu, penjualan ritel lebih mencerminkan kondisi pasar secara nyata.