Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mei 2020, Pasokan Mobil Pabrikan ke Dealer Nyaris Macet

Pandemi virus corona (Covid-19) terbukti melumpuhkan kinerja pabrikan mobil. Pada Mei 2020, pasokan mobil ke dealer nyaris macet, yakni hanya 3.551 unit.
Coronavirus telah memberi kejutan lebih besar daripada krisis keuangan global 2008. /REUTERS
Coronavirus telah memberi kejutan lebih besar daripada krisis keuangan global 2008. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) terbukti melumpuhkan kinerja pabrikan mobil. Pada Mei 2020, pasokan mobil ke dealer nyaris macet, yakni hanya 3.551 unit.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka pasokan tersebut anjlok hingga 95,77% dibandingkan dengan capaian pada bulan yang sama tahun lalu sebanyak 84.109 unit.

Penurunan itu terjadi karena sejumlah pabrikan otomotif terpaksa menghentikan aktivitas produksinya pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), padahal dalam kondisi normal, wholesale nasional bisa mencapai 80.000 unit tiap bulan.

Daihatsu, misalnya, sama sekali tidak mengirimkan produknya ke dealer. Toyota mengirimkan 695 unit dari rerata 25.000 unit per bulan, sedangkan Honda tercatat hanya melego 101 unit pada Mei.

Adapun, Mitsubishi Motors mencatatkan wholesale 785 unit dan Suzuki sebanyak 779 unit, padahal keduanya rerata melego sekitar 10.000-an unit per bulan.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi, mengatakan lemahnya wholesale Toyota disebabkan stok kendaraan di dealer masih mencukupi penjualan.

"Fokus kami saat ini adalah penjualan ritel, di mana pangsa pasar Toyota lebih dari 39%," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/6/2020).

Volume penjualan ritel nasional juga mengalami penurunan signifikan. Tercatat, hanya 17.083 unit kendaraan yang dilego dari dealer ke konsumen sepanjang Mei 2020. Angka itu merosot 96,06% secara tahunan.

Penjualan ritel tersebut setidaknya mencerminkan kemampuan penjualan riil dari dealer kepada konsumen akhir. Karena itu, penjualan ritel lebih mencerminkan kondisi pasar secara nyata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler