Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Pemasok Diterpa Tornado, Produksi Ford Bakal Terganggu

Badai tornado melanda South Carolina pada 13 April 2020 merusak pabrik BorgWarner Inc. yang membuat suku cadang dan komponen penting untuk Ford.
Logo Ford di New York Auto Show di Manhattan New York City, New York, AS, 29 Maret 2018. /REUTERS
Logo Ford di New York Auto Show di Manhattan New York City, New York, AS, 29 Maret 2018. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi mobil pikap Ford Motor Co. diperkirakan terganggu setelah badai tornado di South Carolina, Amerika Serikat, pada pekan ini merobohkan pabrik suku cadang pemasok utama Ford.

Badai tornado yang melanda South Carolina pada 13 April 2020 diketahui merusak pabrik BorgWarner Inc. Pabrik pembuat suku cadang ini memasok transfer case atau komponen penting dari sistem penggerak empat roda yang digunakan Ford untuk model pikap terlarisnya F-150.

Dalam pernyataan resmi Ford yang dikutip dari Bloomberg, Minggu (19/4/2020), perusahaan tidak memiliki informasi cukup untuk memperkirakan kapan fasilitas BorgWarner akan kembali aktif atau sejauh mana insiden tersebut memengaruhi kelanjutan produksi Ford. 

Sementara itu, BorgWarner dalam siaran resminya menyatakan bahwa perusahaan masih menilai tingkat kerusakan yang dialami.

"Saat ini, waktu untuk melanjutkan operasi, baik sebagian maupun seluruhnya, tidak dapat diperkirakan."

Pabrik-pabrik Ford di Amerika Utara telah ditutup sejak pertengahan Maret karena penyebaran virus corona atau Covid-19. Semula, Ford berencana menjalankan kembali operasional pabrik pembuat pikap dan SUV pada April. Namun, rencana itu batal setelah mendapat protes dari Serikat Pekerja Otomobil (UAW).

Alhasil, Ford akan membuka kembali pabriknya paling cepat pada kuartal kedua 2020 atau bulan depan.

Dengan penutupan pabrik-pabrik tersebut, Ford telah kehilangan US$2 miliar pada kuartal pertama dan membakar sekitar US$8 miliar hingga April. Ford saat ini tengah mengumpulkan dana sebesar US$8 miliar lewat penawaran obligasi sampah atau junk bond.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper