Bisnis.com, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor memprediksi nilai ekspor kendaraan secara utuh (completely built up/CBU) dan kendaraan terurai lengkap (completely knocked down/CKD) berkurang sebanyak Rp800 miliar pada tahun ini.
Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan perkiraan itu disebabkan melemahnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor.
"Untuk total nilai ekspor CBU dan komponen CKD tahun lalu mencapai Rp3,3 triliun. Tahun ini, nilai ekspor kami prediksi bisa turun 24 persen ke Rp2,5 triliun," kata Billy saat dihubungi Bisnis, Minggu (19/4/2020).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Maret 2020, total ekspor CBU HPM hanya 570 unit. Pada periode Januari dan Februari, Honda tidak tercatat mengapalkan kendaraan.
Adapun, total ekspor CKD mencapai 72.540 unit pada kuartal pertama 2020, turun 37,3 persen dibandingan periode tahun lalu yang membukukan 115.710 unit.
Billy mengatakan kendati sejumlah pabrikan Honda di negara tujuan ekspor menangguhkan operasionalnya, salah satunya Honda Thailand, hal itu diklaim tidak memengaruhi permintaan ekspor CKD.
Baca Juga
"Untuk ekspor komponen CKD ke Thailand masih mengikuti rencana awal. Belum ada perubahan permintaan dari mereka," ujarnya.
Sepanjang tiga bulan pertama 2020, HPM mengapalkan 28.110 unit CKD ke Thailand untuk model Honda City, Jazz, Civic, dan HRV. Selain Thailand, ekspor HPM juga menyasar Brasil, Taiwan, Filipina, India, Pakistan, dan Malaysia.