Bisnis.com, JAKARTA - Potensi ekspor kendaraan komersial ringan dinilai masih terbuka lebar.
Hal itu diakui PT Sokonindo Automobile (DFSK). Perusahaan otomotif patungan dengan prinsipal asal China itu mengekspor kendaraan komersial ringan ke Maroko pada Februari 2020.
Franz Wang, Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, mengatakan model yang diekspor adalah DFSK Super Cab 1.3 L M/T Turbo Diesel.
Mobil itu dikirim secara completely built-up (CBU) ke Maroko.
DFSK menargetkan ekspor sebanyak 500 unit Sepanjang 2020. DFSK Super Cab sudah terstandarisasi EURO 4 dan memenuhi standar kendaraan Eropa yang diberlakukan di Maroko.
DFSK menyebut Maroko sebagai kota perdagangan memiliki potensi yang besar karena berlokasi di jalur perdagangan antara Asia dan Eropa.
“Kami melihat potensi yang cukup besar di Maroko dan kami berharap pasar di negara tersebut dapat menerima kendaraan komersial buatan Indonesia ini. Kedepannya kami yakin Super Cab akan memiliki kontribusi yang cukup besar bagi ekspor kendaraan Indonesia” kata Franz dalam keterangan resmi, Rabu (4/3/2020).
Baca Juga
Yang diekspor ke Maroko tersebut mengusung mesin diesel dengan Direct Injection Commonrail Turbo with Intercooler yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 75 PS dan torsi 190 Nm dan memiliki efisiensi 16,19 kilometer/liter.
DFSK Super Cab mempunyai bak belakang berukuran 2,310 mm x 1,670 mm x 340 mm (PxLxT) dan mempunyai kapasitas daya angkut hingga 1.399 Kilogram siap membawa lebih banyak barang bawaan dengan stabil dan kokoh.
Maroko menjadi negara keempat tujuan ekspor DFSK Super Cab setelah Filipina, China, dan Myanmar, dan menjadi negara kesembilan tujuan ekspor kendaraan DFSK buatan Indonesia. Diharapkan dengan ekspor ke Maroko ini bisa meningkatkan nilai ekspor kendaraan Indonesia dan mengharumkan kualitas produksi Indonesia di mata dunia.
Selain itu, Franz mengatakan DFSK membangun fasilitas produksi di Indonesia dengan mempertimbangkan pemenuhan pasar dalam dan luar negeri. Setelah mulai memenuhi pasar domestik dan pasar ekspor Asia, DFSK mulai membidik pasar ekspor Afrika untuk kendaraan-kendaraan yang diproduksi dari Indonesia.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan nilai investasi yang dilakukan oleh DFSK untuk Indonesia yang mencapai US$150 juta . Nilai investasi itu termasuk pembangunan pabrik berteknologi industri 4.0 di Cikande, Serang, Banten.
Franz mengatakan Pabrik ini diperuntukan sebagai basis produksi berbagai jenis kendaraan dengan kualitas terbaik untuk pasar lokal dan memenuhi kebutuhan pasar di berbagai negara. Pabrik DFSK di Cikande merupakan pabrik kedua DFSK secara global yang berada di luar China. Pabrik ini akan menjadi basis dunia sebagai kelanjutan ekspansi merek DFSK.