Bisnis.com, JAKARTA – Merek kendaraan mewah ternama,Cadillac akan mengubah seluruh model produksinya menjadi berbahan bakar listrik sepenuhnya pada 2030.
Presiden Cadillac Steve Calisle mengatakan bahwa Cadillac saat ini pertumbuhan penjualannya masih sejalan dengan target, yakni low double digit di China sepanjang 2019.
Namun, secara keseluruhan memang mengalami penurunan juka dilihat dari pasar kendaraan dunia.
Adapun, Carlisle mengatakan bahwa penjualan Cadillac masih lebih tinggu jika dibandingkan dengan 2013 lalu.
Selain itu, Cadillac juga akan menawarkan produk SUV (sport utility vehicle) yang setara dengan tipe Escalade yang diharapkan bisa terus lanjut dijual bersamaan dengan tipe kendaraan listrik lainnya, bergantung pada permintaan konsumen.
Dengan rencana tersebut, General Motors Co (GM) memprediksikan Cadillac akan mulai produksi skala besar tipe SUV berbahan bakar listrik mulai 2023 di pabrik Detroit-Hamtramck sebagai bagian dari rencana perombakan pabrik dengan nilai US$3 miliar.
Cadillac juga berencana memperkenalkan SUV listrik berukuran lebih compact di pabriknya di China mulai 2022 dan produksi model companion di Amerika Serikat mulai 2023.
"Ke depannya, Cadillac akan menggunakan nama untuk model listriknya, beralih dari penggunaan angka dan huruf untuk tipe-tipe mobilnya seperti CT6 atau XT5. Seperti Escalade, menurut saya itu nama yang luar biasa," ungkap Carlisle, dilansir Reuters, Sabtu (14/12).
Cadillac juga akan memperbarui model berbahan bakar bensin sekali lagi untuk sedekade ke depan sevelum kemudian fokus ke model elektrik.
"Tidak ada yang tahu seberapa cepat transisinya akan berlangsung hingga sepenuhnya berganti ke kendaraan listrik," imbuh Carlisle.
Carlisle menambahkan, tantangan utamanya untuk kendaraan listrik adalah kekuatan jarak tempuhnya. Kendataan listrik harus bisa mencapai jarak tempuh 300 mil atau sekitar 483 kilometer untuk bisa lebih kompetitif.