Bisnis.com, SINGAPURA - Toyota Astra Motor melihat fluktuasi nilai tukar rupiah belum mempengaruhi harga jual berbagai produk otomotif, khususnya yang bertipe build in seperti Alphard.
Rouli Sijabat, Manajer Public Relations (PR) Toyota Astra Motor mengatakan pihaknya masih mempelajari rencana pemerintah untuk membatasi impor mobil 3.000 cc ke atas. Toyota melihat rencana itu hanya bersifat sementara sebagai respon pemerintah terhadap situasi perekonomian.
“Ada prioritas dari pemerintah melihat turun naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS walau yang menjadi masalah bagaimana membatasi impor tapi tidak mempengaruhi ekspor mobil kita juga. Kita berharap pemerintah bisa mengatasi situasi sehingga menjadi lebih baik,” ujarnya, Rabu (12/9/2018).
Dia mengatakan rencana pembatasan impor mobil 3000 cc ke atas itu merupakan prioritas pemerintah dan pihaknya akan mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut karena sejak awal sudah berkomitmen untuk selalu tunduk pada regulasi dan menurutnya hal itu sejauh ini tidak mengganggu bisnis Toyota di Indonesia.
Terkait harga jual akibat fluktuasi dolar dan rencana pembatasan impor mobil 3000 cc ke atas, menurutnya sejauh ini pihaknya belum berencana menaikkan harga jual karena mereka berpandangan bahwa fluktuasi nilai tukar hanya berlangsung sementara.
Harga jual, lanjutnya, sejauh ini mengalami perubahan bukan dikarenakan hal-hakl tersebut melainkan karena sejumlah produk mengalami penambahan fitur seperti sound system sebagaimana yang terjadai pada produk Innova, sehingga berpengaruh pada harga jual.
“Sejauh ini perubahan harga juga lakrena fitur itu bukan karena turun naik rupiah. Dulu pernah naik juga tapi tidak signifikan karena ada perubahan tarif pajak kendaraan bermotor,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel