Bisnis.com, BOGOR—Distributor tunggal truk Volvo di Indonesia, PT Wahana Inti Selaras, menargetkan dapat menjual 600—700 unit sepanjang 2018.
CEO PT Wahana Inti Selaras (Indomobil Group) Bambang Prijono mengungkapkan bahwa peningkatan target penjualan ritel tersebut meningkat 20%—30% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
“Sebagian besar sudah [ada kontrak pembelian]. Tahun ini kan kami masih punya waktu 6 bulan, jadi sebagian besar karena kita menunggu kedatangan truk. Terus yang kedua menunggu truk di karoseri karena harus dipasang dump atau trailernya,” kata Bambang di Bogor, Selasa (24/7/2018).
Dia menjelaskan, total penjualan truk kendaraan niaganya mencapai 300 unit atau 50% dari target penjualan di akhir tahun. Sektor tambang batu bara menjadi pendorong penjualan perusahaan sepanjang 6 bulan pertama tahun ini.
Perusahaan mencatat sektor pertambangan batu bara memberikan kontribusi di atas 80%—90% dari total penjualan ritel perusahaan dari Januari sampai Juni 2018. Sementara sisanya disumbangkan oleh sektor infrastruktur, logistik, perkebunan, dan oil dan gas.
Dia menilai pendorong penjualan semester pertama Tambang batubara karena harga batu bara masih tinggi terus harga minyak naik juga, jadi otomatis mendongkrak harga batu bara tetap tinggi juga.
Baca Juga
Dia menambahkan, faktor positif pertumbuhan penjualan ritel kendaraan perusahaan pada semester pertama tahun ini akan terus berlanjut pada semester kedua, dan diharapkan terus berlanjut hingga tahun depan.
Pada tahun depan, dia menilai, kontribusi sektor infrastruktur akan sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun ini lantaran 2019 merupakan tahun politik. Sampai saat ini, produk kendaraan niaga truk Volvo yang dijual di Indonesia baru heavy duty truck atau di atas 24 ton.
Perusahaan, lanjutnya belum menjual truk ringan atau light duty truck (LDT) lantaran belum bisa berkompetisi dengan produk-produk yang sudah pabrikan lokal. Di Eropa, Volvo telah memiliki kendaraan niaga jenis truk ringan.
Pasar kendaraan truk berat dari Eropa, ujarnya, tidak terlalu besar, yakni 2.000 unit dalam 1 tahun. Oleh karena itu, pangsa pasar perusahaan mencapai sekitar 30%—35% pada akhir tahun dengan target penjualan 600—700 unit.
Tidak hanya itu, pasar truk berat dari Eropa juga sangat dipengaruhi komoditas tambang seperti batu bara. Kemudian, kendaraan truk berat merek Eropa seperti Volvo merupakan kendaraan yang digunakan di medan off-road.
Dia menambahkan, konsumen kendaraan niaga truk perusahaan hampir 100% adalah konsumen perusahaan atau fleet. Oleh karena itu, layanan after sales merupakan yang terpenting dan menjadi perhatian bagi perusahaan.
Perusahaan menempatkan tenaga kerja, mekanik, dan penjualan suku cadang di lokasi tambang konsumen yang kerap memiliki durasi kerja 24 jam sebagai cara perusahaan untuk mendukung konsumen.