Bisnis.com, JAKARTA – Ferrari mencatat secara rata-rata konsumen Indonesia mengganti mobil lama dengan mobil baru dalam 2 tahun. Supercar asal Italia ini mendapatkan data tersebut berdasarkan program trade in atau tukar tambah yang selama ini dilakukan.
“Rata-rata itu 2 tahun tukar dengan mobil baru. Ada juga yang menyimpan untuk waktu yang lama, ada juga yang untuk seumur hidup,” kata CEO Ferrari Indonesia Arie Christopher di Jakarta, belum lama ini.
Dia melanjutkan, setiap tahun program tukar tambah menyumbang 30% terhadap kinerja perusahaan. sebanyak 70% sisanya adalah konsumen yang tidak menukarkan Ferrari lamanya.
Baca Juga
Ferrari Indonesia mencatat, trade in menjadi satu penyelamat di tengah stagnansi pasar selama 2 tahun terakhir. Program ini menstimulasi konsumen untuk membeli mobil baru dan juga memastikan ketersediaan stok pre owned division atau divisi penjualan mobil bekas.
Divisi tersebut selama 2 tahun terakhir mencatat pertumbuhan signifikan. Perusahaan mengklaim permintaan Ferrari tangan kedua naik 50% sepanjang tahun lalu dibandingkan dengan 2016. “Kondisinya begini, di mana penjualan tengah lesu, di situ pula pre owned business [bisnis mobil bekas] akan naik,” kata Arie.
Ferrari Indonesia yang berdiri sejak 2001 mencatat populasi mobil berlambang kuda jingkrak sudah mencapai 500 unit di Indonesia. Sebanyak 90% di antaranya berumur kurang dari 20 tahun, sedangkan sisanya lebih tua dari itu dan tergolong Ferrari klasik.