Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Astra Motor (TAM) terhambat kapasitas produksi Daihatsu. Akibatnya pada April, pasokan ke diler perusahaan turun dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kalau lihat Avanza sudah stabil di angka sekitar 7.000 unit. Rush yang turun banyak,” kata Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto kepada Bisnis, Senin (21/5/2018).
Soerjo menjelaskan dari data perusahaan masa tunggu Rush sudah mencapai 3 bulan. Perusahaan pun sulit memanfaatkan momentum Lebaran untuk menggenjot penjualan.
Dia melanjutkan dalam hal itu bisa jadi mobil bekas yang akan diuntungkan. Pasalnya, pemain lain juga ada yang terkendala kapasitas produksi.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), capaian Toyota berimbas pada pangsa pasar mobil Astra. Sepanjang 2018, hingga April, penguasaan pasar raksasa otomotif roda empat dalam negeri ini turun sekitar 8 poin persen, dari 56,7% menjadi 48,9%.
Pasokan ke diler PT Toyota Astra Motor (TAM) turun 18,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau menjadi 114.427 unit. Kendati demikian perusahaan masih menjadi penguasa pasar domestik untuk kendaraan bermotor roda empat.
Baca Juga
Di tengah merosotnya performa Toyota, Astra sedikit terbantu oleh tiga merek lain. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membukukan 70.475 unit atau naik 8% dibandingkan dengan tahun lalu. Begitu juga PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang melesat 49,3% menjadi 7.971 unit.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Peugout yang beredar di Indonesia di bawah bendera Astra juga menorehkan performa positif. Merek ini menutup 4 bulan pertama dengan pertumbuhan lebih dari dua kali lipat. Namun kontribusinya terhadap grup terbilang sangat kecil. Sumbangsin merek ini hanya 34 unit.