Bisnis.com, JAKARTA –Perusahaan energi Swedia Vattenfall mengumumkan rencana menjadi operator terbesar di Eropa untuk infrastruktur pengisian kendaraan listrik dalam lima tahun, demikian mengutip Reuters, Senin (23/4/2018).
Perusahaan mengatakan bahwa bisnis elektrifikasi direncanakan untuk memasuki pasar baru termasuk Inggris, Prancis dan Norwegia.
Pemain terbesar di kawasan Nordik itu menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menargetkan omset US$119 juta, berdasarkan pada meningkatnya kebutuhan untuk pengisian ulang baterai mobil listrik.
Baca Juga
Seperti diketahui, Tesla, Porsche, dan BMW terus menggenjot penjualan mobil bertenaga baterai di Eropa. Ditambah dengan perusahaan otomotif yang hendak mempercepat langkah menuju elektrifikasi, persaingan mengisi permintaan kebutuhan stasiun pengisian mobil listrik semakin memanas.
Selain Vattenfall, sejumlah start-up teknologi dan perusahaan minyak juga tengah berjuang memantapkan diri dalam bisnis elektrifikasi yang tumbuh cepat di sana. Di antara para pemain yang berlomba-lomba mengambil kendali sebelum sektor ini lepas landas adalah Engie, Jerman Innogy, serta ChargePoint yang pemiliknya termasuk BMW, Daimler dan Siemens. Kompetitor Vantenfall, Fortum, juga melakukan beberapa akuisisi untuk bersaing di sektor ini.
Adapun Norwegia memiliki penetrasi mobil listrik terbesar secara global, diikuti oleh Belanda dan Swedia. Badan Energi Internasional melihat stok global tumbuh menjadi antara 9 juta hingga 20 juta pada tahun 2020, dari 2 juta pada tahun 2016.