Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Tak Kirim Mobil ke Vietnam, Rusia Tiba-tiba Eksportir Berbanyak

General Statistics Office of Vietnam mencatat, preliminary impor kendaraan bermotor mobil secara utuh dari Indonesia pada dua bulan pertama tahun ini nihil.
Mobil-mobil siap diekspor dari Indonesia. /TMMIN
Mobil-mobil siap diekspor dari Indonesia. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA — General Statistics Office of Vietnam mencatat, preliminary impor kendaraan bermotor mobil secara utuh dari Indonesia pada dua bulan pertama tahun ini nihil.

Padahal, impor kendaraan dari Indonesia pada Januari 2017 sebanyak 1.823 unit (US$35,48 juta) dan pada Februari 2017 sebanyak 1.285 unit (US$18,07 juta).

Sepanjang tahun lalu, impor kendaraan bermotor mobil Vietnam dari Indonesia mencapai 16.829 unit (US$293,34 juta).

Nihilnya pengapalan mobil dari Indonesia merupakan dampak dari implementasi hambatan impor yang diterapkan pemerintah Vietnam melalui Decree No. 116/2017/ND-CP yang dirilis pada 17 Oktober 2017.

Hambatan nontatif Vietnam ini diterbitkan seiring dengan akan berlakukan perdagangan bebas Asean per 1 Januari 2018, yang mana ekspor-impor di antara negara Asean dikenakan bea masuk 0%.

Tahun lalu, Indonesia merupakan negara pengekspor mobil ke Vietnam terbanyak kedua setelah Thailand. Negara pengekspor yang cukup besar lainnya adalah India.

Namun, pada awal tahun ini impor mobil Vietnam tercatat anjlok menjadi hanya 337 unit. Tidak ada kendaraan yang diimpor dari Indonesia dan India. Sedangkan mobil dari Thailand yang masuk hanya 36 unit.

Sementara itu Rusia tiba-tiba menjadi pengekspor terbanyak dengan mengapalkan 159 unit (US$12,03 juta).

Pada Desember2017, Menteri Perdagangan dan Industri Vietnam Tran Tuan Anh dan Dua Besar Rusia untuk Vietnam Konstantin V. Vnukov telah bersepakat bahwa perusahaan patungan Rusia di Vietnam mendapatkan bebas pajak impor 2.500 unit mobil CBU dan 13.500 CKD pada periode 2018-2022.

Adapun China tercatat menjadi negara pengekspor mobil terbesar kedua sebanyak 65 unit, dan Amerika Serikat di posisi ketiga sebanyak 42 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper