Bisnis.com, JAKARTA – Hino Motors Indonesia mencatat penurunan ekspor sepanjang 2017 dibandingkan dengan 2016. Perusahaan membukukan 2.300 unit atau turun 12,88%.
Sales and Marketing Director PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Yuichi Naito mengatakan hal itu karena terganggu dengan regulasi baru yang diterapkan Vietnam.
“Ada masa transisi. Mudah-mudahan bisa stabil ke depan,” katanya dalam acara Hino Media Gathering di Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Ekspor kendaraan utuh atau completely built up (CBU) dari Indonesia ke Vietnam terhambat dengan aturan rumit bagi manufaktur yang mengirim kendaraan bermotor ke sana. Seharusnya beberapa pabrikan otomotif yang mengisi pasar Vietnam bersuka-cita karena implementasi tarif bea masuk 0% berlaku tahun ini.
Vietnam memberlakukan aturan impor mobil baru dengan mewajibkan setiap perusahaan membawa vehicle type approval (VTA) dari negara asal. Permasalahanya pemerintah hanya merilis VTA untuk pasar domestik berdasarkan kondisi jalan di Indonesia.
Selain itu aturan yang lebih memberatkan adalah pengecekan emisi dan keselamatan yang harus dilakukan pada setiap pengapalan dan per model. Sebelumnya hal ini hanya dilakukan pada pengiriman perdana.
Baca Juga
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sudah bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc membahas hal itu. “Perdana Menteri Vietnam Berjanji pada Bapak [Presiden] untuk segera menerbitkan aturan teknis untuk lebih jelas,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (20/2/2018).