Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Astra Motor (TAM) hendak memperluas jaringan tahun ini. Perusahaan berencana menambah 10 diler baru.
Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa jumlah diler saat ini masih kurang. Hingga akhir tahun lalu Toyota tercatat sebagai merek otomotif dengan jaringan terluas. Perusahaan memiliki 317 diler.
“Kami bukan hanya melihat volume, tapi lihat juga cakupan wilayahnya. Itu yang menjadi konsentrasi kami,” katanya kepada Bisnis, Senin (19/3/2018).
Soerjo mengatakan dahulu cakupan diler Toyota sebatas provinsi dan diturunkan hingga kabupaten. Selanjutnya tidak menutup kemungkinan akan diperluas hingga kecamatan, dan bahkan kelurahan.
Dia menjelaskan satu kekuatan yang dimiliki TAM saat ini sebagai pemain lama di dunia otomotif dalam negeri adalah jaringan. Hal ini yang coba dipertahankan perusahaan di tengah gempuran produk dan merek baru.
Terkait hal itu, TAM juga akan memanfaatkan era internet of things (IoT). Perusahaan tengah menggodok strategi mendekatkan diri kepada konsumen melalui dalam jaringan daring atau online. Akan tetapi bukan berarti TAM akan mengurangi jumlah diler fisik yang sudah ada saat ini.
Baca Juga
Menurut Soerjo, dalam dunia otomotif, gerai konvensional tidak dapat dipisahkan. Berbeda dengan kondisi industri ritel lain yang bisa memanfaatkan situs daring semaksimal mungkin.
Dalam proses membeli, agen pemegang merek bisa memanfaatkan internet. Namun untuk memperbaiki kendaraan diler fisik tetap diperlukan. “Akan ada kombinasi nantinya. Kami tidak mungkin menutup diri dari tren digitalisasi, tapi tidak mungkin juga mengurangi jumlah diler,” jelas Soerjo.
Adapun berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), TAM masih menjadi pemimpin pasar otomotif domestik. Toyota mengusai 27,97% penjualan pabrik ke diler mobil sepanjang dua bulan pertama tahun ini.
Capaian ini di bawah performa tahun lalu. Pada periode yang sama, TAM menguasai 37,77% pangsa pasar.
Soerjo mengatakan hal ini disebabkan oleh penyesuaian stok dengan permintaan pasar. “Kami tidak mau membebani diler dengan stok yang berlebihan,” katanya.
Selain itu pada tahun lalu, TAM juga diuntungkan dengan beberapa model yang diluncurkan pada tahun sebelumnya. Saat itu pemasaran Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau (KBH2) Calya belum mencapai satu tahun penuh.
Sementara itu, pasar otomotif Tanah Air pada dua bulan pertama ini menorehkan kinerja positif. Berdasarkan data Gaikindo Januari—Februari 2018 merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 3 tahun terakhir dibandingkan dengan periode yang sama. Penjualan pabrik ke diler pada mencapai 190.236 unit atau naik 4,86% dibandingkan dua bulan pertama tahun lalu.
Dari data tersebut, pertumbuhan pasar domestik tertolong oleh kendaraan niaga. Kendaraan penumpang 4x2 tumbuh 5% menjadi 102.814 unit. Namun sedan dan 4x4 masing-masing turun 19,04% dan 5,08%.
Sementara itu kendaraan niaga pikap, truk, dan kabin ganda membukukan pertumbuhan dua digit. Tercatat, kenaikan masing-masing secara berurutan sebanyak 13,69%, 37,89%, dan 94,62%. Di sisi lain, bus menorehkan kinerja negatif, atau turun 21,92%