Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal 2018, All New Rush Jagoan Baru Toyota

Pada awal tahun ini All New Rush menjadi jagoan baru PT Toyota Astra Motor. Sepanjang dua bulan pertama surat pemesanan kendaraan (SPK) low sport utility vehicle (LSUV) tersebut tembus lebih dari 20.000 unit.
Pengunjung mengamati mobil Toyota All New Rush usai peluncurannya di Jakarta, Kamis (23/11)./JIBI-Nurul Hidayat
Pengunjung mengamati mobil Toyota All New Rush usai peluncurannya di Jakarta, Kamis (23/11)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pada awal tahun ini All New Rush menjadi jagoan baru PT Toyota Astra Motor. Sepanjang dua bulan pertama surat pemesanan kendaraan (SPK) low sport utility vehicle (LSUV) tersebut tembus lebih dari 20.000 unit.

Jumlah SPK tersebut 39,7% di atas pasokan ke diler Avanza yang menjadi tulang punggung perusahaan. Namun, TAM saat ini masih berkutat dengan volume produksi Rush generasi kedua yang tidak sebanding dengan permintaan pasar.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pabrik ke diler New Rush pada Januari—Februari 2018 sepertiga total SPK, atau 6.991 unit. Perusahaan masih punya hutang 13.009 unit kepada konsumen.

Vice President TAM Henry Tanoto mengatakan fokus perusahaan saat ini adalah menghadirkan total ownership experience atau pengalaman kepemilikan mobil. Mengurangi waktu tunggu adalah satu strategi yang tengah diupayakan.

“Ini yang menjadikan kami harus menjaga alokasi yang cukup besar kepada Rush setidaknya untuk beberapa waktu kedepan, tetapi tetap menjaga agar tidak mengganggu pelayanan terhadap produk Toyota lainnya,” kata Henry dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Sabtu (17/3/2018).

Pembaruan Rush menjadikan model ini kembali menjadi pemimpin segmen LSUV. Honda, harus rela menyerahkan titel tersebut.

Dari data Gaikindo, New Rush menguasai 41,25% pasar LSUV. Diikuti kemudian oleh Honda HR-V 1.5 28,78%, lalu saudara kandung Rush, Terios 24,29%.

Sementara itu Honda BR-V yang sempat mencicipi manisnya kue LSUV, merosot jauh. Mobil ini hanya berkontribusi 2,41% terhadap pasokan ke diler LSUV sepanjang dua bulan pertama tahun ini.

Sementara itu penjualan pabrik ke diler LSUV terkoreksi 7,96% sepanjang Januari—Februari 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Faktor penyebabnya adalah agen pemegang merek menurunkan pasokan Honda HR-V 1.5, Honda BR-V, dan Suzuki SX4.

Adapun Henry mengatakan saat ini masa tunggu New Rush bagi konsumen mencapai 5 bulan. Menurutnya hal ini membuat pabrikan harus mengerem produksi model lain, seperti Avanza. Sepanjang dua bulan pertama 2018 mobil kecil serbaguna (LMPV) ini turun 10,21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Seperti diketahui, persaingan di kelas LMPV juga semakin sengit. Kehadiran Mitsubishi Xpander yang mendapat respons positif menjadi satu tantangan bagi Astra sebagai pemimpin pasar.

Sementara itu kehadiran mobil China, Wuling Confero juga tidak bisa dianggap remeh. Mobil ini siap menyodok dengan strategi harga kompetitif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper