Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors Incar Sektor Tambang, Ini Produk Andalannya

PT United Tractors Tbk (UT) memanfaatkan momentum perbaikan harga batu bara. Perusahaan ini menjadikan sektor tambang sebagai tulang punggung pertumbuhan.
Petugas memeriksa truk di sela-sela serah terima armada terbaru PT United Tractors Tbk. kepada Puninar Group di Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas memeriksa truk di sela-sela serah terima armada terbaru PT United Tractors Tbk. kepada Puninar Group di Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UT) memanfaatkan momentum perbaikan harga batu bara. Perusahaan ini menjadikan sektor tambang sebagai tulang punggung pertumbuhan.

Sepanjang 2018, United Tractors menargetkan penjualan UD Trucsk Quester mencapai 1.500 unit. Sebanyak lebih dari 50%, atau 800 unit diperkirakan akan terserap ke sektor pertambangan.

"Alat berat dan truk memang berkaitan. Bisnis ini berkaitan dengan sektor tambang naik,” kata Iman Nurwahyu, Sales Operation Director UT di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (Giicomvec) 2018, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Iman mengatakan sepanjang tahun lalu sektor tambang memberikan stimulus positif terhadap bisnis perusahaan. UT yang menjadi distributor resmi sejumlah merek alat berat pun diuntungkan.

Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) mencatat pertumbuhan signifikan sepanjant 2017. Produksi alat berat untuk kebutuhan konstruksi dan pertambangan naik 52,5% dibandingkan dengan 2016, menjadi 5.609 unit.

Berdasarkan data Hinabi, sepanjang tahun lalu, hydraulic excavator berkontribusi paling tinggi dengan 5.002 unit atau 89,18% dari total volume produksi. Diikuti oleh bulldozer 375 unit, dump truck 151 unit, dan motor grader 81 unit.

Ketua Umum Hinabi Jamaludin mengatakan angka tahun lalu di atas rencana awal. “Rencana produksi 2017 4.400 unit. Aktualnya sampai 5.609 unit,” katanya.

Sektor pertambangan masih memberikan kontribusi terbesar sepanjang tahun ini. Sebanyak kurang lebih 70% total produksi adalah permintaan dari sektor tersebut

Tidak seperti untuk keperluan konstruksi, alat berat pertambangan perlu dilakukan peremajaan setidaknya satu tahun sekali. Masa pakai alat berat untuk kegiatan pertambangan berkurang drastis dibandingkan dengan peruntukan pembangunan infrastruktur. Selain itu para pengusaha konstruksi juga sering kali tidak membeli alat berat, melainkan sewa.

Adapun tahun ini Hinabi menargetkan, produksi alat berat sebanyak 7.000 unit, naik 24,8% dibandingkan realisasi produksi tahun 2017 yang mencapai 5.609 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper