Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo: Pasar Otomotif Pada 2016 Masih Berat

Pelaku industri otomotif baik roda empat maupun roda dua masih berhati-hati menatap pasar di tahun baru 2016, karena dianggap masih banyak tantangan yang belum akan mengangkat daya beli secara signifikan
Bisa saja pada tahun ini pelaku usaha akan kembali menggenjot penjualan melalui skema diskon besar-besaran.
Bisa saja pada tahun ini pelaku usaha akan kembali menggenjot penjualan melalui skema diskon besar-besaran.

Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku industri otomotif baik roda empat maupun roda dua masih berhati-hati menatap pasar di tahun baru 2016, karena dianggap masih banyak tantangan yang belum akan mengangkat daya beli secara signifikan.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) JOngkie D. Sugiarto mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah di kisaran 5,3% tahun ini belum terlalu menggembirakan. Pasar pun masih berat, ketika harus menghadapi nilai tukar rupiah yang diperkirakan masih di kisaran Rp13.900 per US$1.

Maklum saja, nilai tukar tersebut sangat berpengaruh terhadap harga mobil mengingat masih banyak row material yang harus diimpor. Di sisi lain, suku bunga acuan bank central pun dirasa belum akan turun dari kisaran 7,5%. Padahal, mayoritas pembelian mobil di Indonesia masih dilakukan secara kredit.

Total pasar pun dinilai sulit melonjak tajam karena harga barang tambang dan komoditas belum kembali trengginas. Pasalnya, di beberapa darah seperti Sumatra dan Kalimantan, ekonomi sangat ditopang kedua hal tersebut.

“Pertumbuhan ekonomi masih 5,3% nilai tukar Rp13.900 per dolar US hal ini tidak terlalu menggembirakan. Kami masih harus hati-hati,” katanya kepada Bisnis, Minggu (3/1/2015).

Oleh karena itu, bisa saja pada tahun ini pelaku usaha akan kembali menggenjot penjualan melalui skema diskon besar-besaran. Menurutnya, hal itu memang disadari berbahaya karena dapat merusak resale value namun tak bisa dilarang.

Ditemui di tempat terpisah Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala kepada Bisnis mengamini apa yang diungkapkan Jongkie. Bahkan terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, Sigit menyebut pelaku usaha masih menahan harga jual di bawah kurs tersebut.

Di sisi lain Sigit mengatakan, industri sepeda motor erat kaitannya dengan sektor riil. Dia berharap, di tahun ini pemerintah dapat menjaga stabilitas ekonomi sehingga sektor rill dapat terjaga.

Dia mencontohkan salah satu penggerak daya beli di industri sepeda motor adalah keberlangsungan usaha kecil dan menengah. Pada unit usaha demikian, sepeda motor diperlukan sebagai penunjang usaha dan transportasi utama.

“Sektor rill digerakkan supaya sepeda motor ikut, kami erat kaitannya dengan sektor usaha. Jika usaha berkembang industri sepeda motor bakal berkembangan karena harus ada keyakinan atau sentimen positif sehigga mereka berani investasi di sepeda motor,” ucapnya.

Dia menyebut dalam menghadapi pasar pada 2016 yang dinilai masih cukup menantang, strategi anggota AISI adalah menggenjot penjualan di segmen first entry level. Pelaku usaha akan semakin gencar menyasar konsumen yang belum memiliki sepeda motor.

Dari segi kawasan pemasaran, area yang lebih kecil seperti tingkat kabupaten hingga kecamatan disebut Sigit akan semakin menjadi fokus pemasaran pelaku usaha. Selain itu, pelaku usaha pun akan bekerjasama dengan lembaga pembiayaan untuk memperpanjang tenor kredit.

Meskipun pasar 2016 dianggap masih penuh tantangan, baik Jongkie maupun Sigit tidak memungkiri total penjualan akan sedikit terkatrol dari pencapaian pada 2015. Kondisi ekonomi pada 2016 secara keseluruhan dinilai lebih baik dari tahun lalu.

Oleh karenanya, menurut Jongkie, target total penjualan Gaikindo plus minus tumbuh sekitar 5% dari pencapaian 2015. Meski data total penjualan 2015 belum dirilis, Jongkie memperkirakaan angkanya tidak bergerak banyak dari 1 juta unit.

Adapun untuk target penjualan sepeda motor pada 2016 Sigit memproyeksikan angkanya di kisaran 6,45 juta hingga 6,5 juta unit. AISI pun belum merilis data pencapaian total penjualan pada 2015, tapi menurut Sigit raihannya tidak akan jauh dari 6,4 juta hingga 6,45 juta unit.

Perkiraan total pasar itu lebih rendah dari capaian pada 2013 dan 2014. Untuk mobil pada 2013 penjualannya mencapai 1,22 juta unit dan pada 2014 sebanyak 1,20 juta unit. Adapun total penjualan sepeda motor pada 2013 mencapai 7,77 juta unit sedangkan pada 2014 sebanyak 7,90 juta unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper