Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GIIAS 2015: Pasar Menjanjikan, Prinsipal Berebut Pasar Indonesia

Berbagai produk mobil baru diluncurkan di GIIAS 2015 dan beberapa diantaranya menjadi yang pertama didunia, di Asia ataupun Asia Tenggara. Pelaku industri menilai, hal itu pertanda pasar Indonesia menjanjikan dan diperhitungkan para prinsipal
Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 di BSD, Tangerang, Banten./Jibiphoto-Rahmatullah
Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 di BSD, Tangerang, Banten./Jibiphoto-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai produk mobil baru diluncurkan di Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) 2015 dan beberapa diantaranya menjadi yang pertama di dunia. Pelaku industri menilai hal itu pertanda pasar Indonesia menjanjikan dan diperhitungkan para prinsipal.

Peluncuran Honda BR-V menjadi yang pertama di dunia. Sedangkan New Lexus RX perdana dikenalkan di Asia di luar Jepang. Untuk Audi, ada produk The New Audi Q7 dan The New Audi TT yang menjadi pertama di Asia Tenggara.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Sudirman M. Rusdi mengatakan hal itu sebagai tanda pasar otomotif Indonesia sangat potensial dilihat dari jumlah penduduk, luas wilayah hingga petumbuhan ekonomi ke depan.

“Masing-masing brand melihat potensi pasar kita besar. Mereka melakukan ekspansi karena melihat potensi itu,” katanya, Minggu (23/8).

Dia mengatakan pelambatan ekonomi yang mengakibatkan pasar menurun pada tahun lalu dan tahun ini hanya bagian dari siklus global dan sifatnya sementara.

Para prinsipal optimistis dan menaruh asa pada pasar dalam negeri ke depan.

Dia mencontohkan grafik penjualan di Indonesia setidaknya sejak 2006 hingga 2013 menunjukkan grafik menanjak dengan kenaikan 24,3% melalui asumsi rerata pertumbuhan ekonomi di kisaran 6%. Meski pada 2009 sempat melandai akibat kondisi ekonomi global yang juga tidak stabil.

Gaikindo mencatat pada 2006 penjualan hanya 318.904 unit, 2007 naik menjadi 434.473 unit, setahun kemudian menjadi 607.805 unit, pada 2009 turun menjadi 486.061 unit. Pada 2010 jumlahnya 764.709 unit, tahun berikutnya menjadi 894.164 unit, 2012 sebanyak 1,16 juta unit dan pada 2013 mencapai 1,229 juta unit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper