Bisnis.com, TANGERANG—Pebisnis di kawasan industri Prefektur Fukuoka, Jepang mengaku bersedia memperdalam kerja sama dengan industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif Indonesia.
Dirjen Departemen dan Industri Prefektur Fukuoka Shuji Imamura mengatakan interaksi antara pebisnis IKM sektor penunjang otomotif di Jepang dan Indonesia perlu diperkuat. Wujudnya bisa berupa joint venture di antara dua negara ini.
Tujuannya tidak semata untuk memperluas pasar dan ekspansi bisnis produsen komponen Negeri Sakura. Bagi IKM lokal pun mereka berkesempatan mendapatkan transfer teknologi sekaligus perluasan pasar.
“Untuk berkembang kami perlu perkuat bisnis dengan negara lain. Tiap tahun kami datangkan pengusaha komponen Indonesia untuk tur ke pabrik-pabrik komponen di Fukuoka,” ucapnya dalam Fukuoka (Japan) - Indonesia Autoparts Makers Business Consultative Session di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Jumat (21/8/2015).
Fukuoka merupakan kawasan industri manufaktur berisi produsen komponen otomotif yang potensial untuk digandeng oleh IKM lokal. Di sektor manufaktur kendaraan, prefektur ini memiliki kapasitas produksi lebih dari 1,5 juta unit per tahun.
Sejalan dengan perkembangan industri dan pasar otomotif di Tanah Air, RI pun patut dipertimbangkan produsen-produsen komponen asal Fukuoka untuk melebarkan sayap. “Indonesia bisa menjadi basis produksi otomotif terdepan di Asia Tenggara,” tutur Imamura.
Dalam pertemuan bisnis produsen IKM Jepang – RI tahun ini ditandatangani nota kesepahaman percepatan pengembangan industri komponen dua negara. Fukuoka (Japan) - Indonesia Autoparts Makers Business Consultative Session jadi bagian dari Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015.