Bisnis.com, JAKARTA—Dominasi pasar mobil segmen low multi purpose vehicle membuat Mitsubishi kepincut untuk terjun ke dalamnya pada 2017, dengan target produksi awal mencapai 80.000 unit.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, pada 2012 dari total pasar mobil yang mencapai 1,116 juta unit kontribusi segmen low multi purpose vehicle (LMPV) mencapai 332.971 unit atau setara 29,8%.
Pada 2013 total pasar mobil sebanyak 1,229 juta unit dan kontribusi LMPV 379.205 unit atau sama dengan 30,8%. Tahun berikutnya jumlah seluruh penjualan mobil mencapai 1,208 juta unit dengan sumbangsih LMPV sebanyak 361.261 unit atau 29,9%.
Pada Januari tahun ini jumlah penjualan mobil sebanyak 94.194 unit dengan kontribusi LMPV sebesar 27,09% atau sejumlah 25.521 unit.
Kelak produksi LMPV Mitsubishi tersebut akan dilakukan di pabrik baru yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, pada 2017. Pabrik tersebut akan difokuskan pada produksi kendaraan penumpang. Kapasitasnya bisa mencapai 160.000 unit per tahun dan masih dapat diperluas.
Di tahap awal, sekitar 60.000 unit LMPV yang diproduksi akan dipasarkan di dalam negeri. Sedangkan sekitar 20.000 unit akan diproyeksian untuk pasar ekspor ditujuh negara di kawasan Asia Tenggara.
Meski kontribusi LMPV mengalami pasang surut terhadap total pasar mobil nasional, Operating General Manager of MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono meyakini setidaknya lima tahun ke depan LMPV akan tetap dominan.
“Di Indonesia mayoritas konsumen memilih kendaraan dengan orientasi family atau kapasitas yang banyak. Berbicara seven seater kuncinya di LMPV oleh karena itu kuncinya selalu yang terbesar,” ujarnya, Rabu (11/3).
Menurut Executive General Manager MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Kosei Tamaki, kesediaan pihaknya terjun di pasar LMPV karena segmen tersebut menjadi budaya kendaraan di Indonesia.
“LMPV yang akan kami hadirkan nanti mungkin secara spesifikasi sama dengan LMPV lainnya. Tapi brand image Mitsubishi adalah sporty dan itu akan diaplikasikan di LMPV kami,” ujarnya.
Terjunnya Mitsubishi ke segmen mobil “sejuta umat” didorong pula dengan visi pabrikan asal Jepang tersebut untuk memperluas pasar di kendaraan penumpang. Dengan kontribusi LMPV tersebut, Mitsubishi berharap dapat menjual hingga 100.000 unit kendaraan penumpang tiga tahun ke depan.
Sebagai gambaran, pada tahun lalu dari total penjualan Mitsubisi yang mencapai 141.962 unit, penjualannya di segmen kendaraan penumpang dan niaga ringan mencapai 88.198 unit. Untuk meraih target yang dicanangkan pada 2018 tersebut Mitsubishi secara gradual meningkatkan target penjualannya di luar segmen niaga berat menjadi 95.000 tahun ini.
Untuk mencapai target tersebut tahun ini KTB berencana memperluas jaringan. Duljatmono mengungkapkan, hingga 2014 KTB memiliki 232 unit diler. Dari jumlah tersebut 71 diantaranya adalah diler khusus kendaraan penumpang.
Hingga Maret 2015 diler kendaraan penumpang Mitsubishi akan menjadi 76 unit. Pada 2018 rencananya Mitsubishi akan memiliki 100 diler khusus kendaraan penumpang.
Sebagai catatan setidaknya pada 2014 ada sekitar tujuh line up yang dimiliki Mitsubishi di kelas kendaraan penumpang dan niaga ringan dengan pasar yang akan terus digenjot. Di segmen city car, jika tahun lalu Mirage terjual 6.250 unit dengan pangsa pasar mencapai 14% tahun ini targetnya mencapai 7.500 unit.
Di segmen crossover Outlander Sport tahun lalu menguasai sekitar 32,4% pangsa pasar dengan penjualan 4.346 unit. Pajero Sport terjual 12.411 unit dengan pangsa mencapai 29% di segmen sport utility vehicle (SUV).
Untuk kelas 4X4 pikap Strada Triton tahun lalu terjual 6.539 unit atau mendominasi pangsa sebanyak 46%. Menurut Duljatmono, pihaknya berharap Outlander Sport, Pajero Sport, dan Strada Triton dapat mempertahankan pangsa pasarnya masing-masing. Untuk Delica di segmen high MPV, KTB tahun ini berharap dapat menjual 1.000 unit atau menguasai 40% pangsa.
Sementara itu di kelas pikap ringan dan medium tahun lalu T 120 SS menguasai pangsa hingga 17% dan tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 19%. Sedangkan L 300 tahun lalu pangsa pasarnya hampir 70% dan tahun ini tetap berusaha menjadi pimpinan pasar.