Bisnis.com, JAKARTA - Persaingan pasar kendaraan seharga di bawah Rp200 juta akan terus berlangsung hingga batas yang sulit diprediksi untuk semua tipenya, terutama multi purpose vehicle dan hatchback karena pangsanya yang besar.
Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor, agen tunggal pemegang merek Honda, mengatakan sebagian besar mencapai sekitar 75% pangsa pasar otomotif nasional merupakan kendaraan seharga di bawah Rp200 juta per unit.
“Permintaan pasar yang cukup besar untuk kendaraan seharga Rp200 juta ke bawah itu terjadi hampir di semua negara berkembang, sehingga kecenderungan itu akan berlangsung lebih lama,” katanya, Jumat (7/2/2014).
Menurutnya, persaingan industri otomotif untuk menggarap pasar yang gemuk, yaitu kendaraan seharga di bawah Rp200 juta per unit akan semakin ketat, baik melalui peluncuran produk baru maupun penyegaran tipe yang ada.
Tentu, lanjutnya, dengan adanya persaingan yang cukup ketat tersebut maka pihak konsumen diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihan kendaraan yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi dan keunggulan yang diharapkan.
Dia mengatakan jika selama ini Honda menggarap pangsa pasar yang relatif kecil, yakni sekitar 25% kendaraan seharga di atas Rp200 juta, maka kali ini masuk ke pasar yang gemuk dengan mengusung produk terbaru low MPV Honda Mobilio.
Sebelumnya, imbuh dia, Honda relatif sukses menjual Honda Brio yaitu kendaraan kompak hatchback sebagai keluarga besar kelompok kendaraan seharga di bawah Rp200 juta, terutama Brio Satya sebagai peserta low cost green car atau LCGC.
Kendaraan low MPV seharga di bawa Rp200 juta, lanjut dia, bersaing secara ketat antar lain Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Chevrolet Spin dan Honda Mobilio yang masing-masing diklaim paling baik di kelasnya.