Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekspor kendaraan utuh (completely build up/CBU) maupun terurai alias completely knocked down (CKD) tidak bisa dipisahkan dari kontribusi penjualan grup Toyota di Indonesia.
Untuk penjualan domestik saja, PT.Toyota Astra Motor (TAM) berkontribusi sekitar 35,16% setara 319.187 unit terhadap total wholesales Januari-September 908.279 unit.
Sedangkan untuk ekspor, PT.Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencatat total pengiriman CBU selama Januari-September 2013 mencapai 77.999 unit. Jumlah ini naik 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 73.702 unit.
Ekspor kendaraan utuh merek Toyota selama 9 bulan pertama 2013 setara dengan 62,62% keseluruhan pengiriman CBU nasional. Gaikindo mencatat sampai dengan bulan lalu jumlahnya sebanyak 124.559 unit.
Wakil Presiden TMMIN, Johnny Darmawan, mengatakan Toyota terus meningkatkan volume ekspor sebagai wujud dukungan terhadap upaya pemerintah mendongkrak kinerja industri otomotif nasional.
"Toyota awalnya berkomitmen untuk mengekspor sekitar 30% dari total kapasitas produksi kendaraan di TMMIN tapi volume ekspor yang sekarang itu sudah setara 40 lho," tuturnya kepada Bisnis, Senin (28/10/2013).
Kontribusi terbesar ekspor berasal dari Fortuner, Avanza dan Town Life. Masing-masing berjumlah 28.759 unit, 27.225 unit, dan 8.286 unit. Khusus Town Lite diproduksi PT.Astra Daihatsu Motor (ADM) tapi diekspor atas nama Toyota.
Sedangkan untuk ekspor Kijang Innova tahun ini justru merosot dibandingkan tahun lalu menjadi 12.753 unit dari 13.457 unit. Demikian pula terhadap Toyata Rush yang turun menjadi 976 unit dari 1.383 unit.
"Ekspor Toyota memang umumnya naik terutama terdorong dari penjualan Fortuner. Permintaan Fortuner ke Brazil atau negara Amerika Latin lainnya naik termasuk ke Middle East," tuturnya.