Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan otomotif terbesar dunia, Toyota Motor Corp. akan meluncurkan sistem yang memungkinkan kendaraan saling berkomunikasi untuk menghindari tabrakan.
Sistem yang akan diluncurkan sekitar dua tahun mendatang itu akan menggunakan gelombang radio untuk mengumpulkan data mengenai kecepatan kendaraan lain.
Dengan demikian, kendaraan itu mampu mengatur jarak berdasarkan informasi yang diperoleh, menurut pernyataan perusahaan itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (11/10/2013).
Sistem lainnya adalah dengan menggunakan sejumlah kamera, piranti lunak radar, dan pengawas yang mampu menjaga kendaraan tetap berada di jalur yang benar. Di sisi lain, sistem mengendara sendiri (self-driving) akan menjadi tren teknologi berikutnya bagi dunia otomotif.
General Motors Co. akan meluncurkan sistem tersebut pada tahun 2020 dengan kemampuan mengontrol akses ke jalan raya antarkota. Sementara itu, Nissan Motor Co. bulan lalu menyatakan akan melakukan uji coba kendaraan model Leaf dengan sistem bantuan pengendara yang canggih di jalan-jalan kota Jepang.
Secara terpisah, Google Inc. juga tengah mengembangkan teknologi untuk kendaraan dengan sistem mengendara sendiri.
Moritaka Yoshida, pejabat keamanan teknologi Toyota mengatakan perusahaan itu fokus pada penurunan tingkat kecelakaan fatal di jalan raya. Dengan menggunakan kecepatan waktu riil melalui komunuikasi nirkabel, imbuhnya, kendaraan bisa menghindari kecepatan berlebihan atau perlambatan berlebihan sehingga bisa mengurangi kemacetan dan menghemat bahan bakar minyak.
Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention yang berkantor pusat di Atlanta, AS, setiap hari diperkirakan 3.400 orang tewas akibat kecelakaan fatal secara global.
“Tren saat ini menunjukkan pada 2030, kecelakaan di jalan raya akan menjadi pembunuh nomor lima di dunia,” ujarnya.