Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Takut Subsidi BBM Jebol, Mobil Murah Dilarang Pakai Premium

Bisnis.com,JAKARTA--Meskipun irit bahan bakar minyak, biaya pemakaian mobil murah belum tentu akan lebih rendah dibandingkan dengan mobil lain yang lebih mahal. Pasalnya, mobil murah bakal dilarang mengonsumsi BBM bersubsidi.

Bisnis.com,JAKARTA--Meskipun irit bahan bakar minyak, biaya pemakaian mobil murah belum tentu akan lebih rendah dibandingkan dengan mobil lain yang lebih mahal. Pasalnya, mobil murah bakal dilarang mengonsumsi BBM bersubsidi.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pemeintah segera membuatkan peraturan khusus untuk menertibkan konsumsi BBM bagi mobil murah.

Ini dilakukan agar pemilik kendaraan yang dibebaskan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) itu tidak memakai BBM subsidi yang dapat berdampak pada bengkaknya subsidi bahan bakar.

"Saya tidak bisa menjamin bahwa tidak akan ada pengguna mobil murah yang pakai BBM subsidi. Maka akan dibuat aturannya sedemikian rupa, fleksibel tetapi bisa comply," katanya di Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Sebetulnya, mesin mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) yang dirilis Toyota, Daihatsu, dan Honda didesain untuk memenuhi standar emisi Euro. Karena itu, bahan bakar yang digunakan sebaiknya mengandung oktan di atas 80 alias BBM nonsubsidi.

Hidayat mengingatkan agar konsumen LCGC itu nantinya tidak bertingkah nakal dengan tetap membeli BBM subsidi (premium dan solar). Pasalnya, selain bakal membebani anggaran subsidi BBM, kandungan aditif di dalam bensin subsidi bisa membuat mesin mobil lebih mudah rusak.

"Teknologi LCGC disiapkan memang untuk konsumsi bahan bakar nonsubsidi. Kalau ada yang tetap beli BBM subsidi konsekuensinya mesin mobil jadi cepat rusak," ucapnya kepada wartawan.

Kini baru ada tiga merek yang bermain di segmen LCGC, yaitu Toyota Agya, Daihatsu Ayla dan Honda Brio Satya. Dalam waktu dekat segera menyusul merek Datsun yang akan dirilis di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper