BISNIS.COM, JAKARTA -- Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mulai mematok target penjualan produk mobil murah dan ramah lingkungan LCGC). Target tersebut dinilai realistis setelah Pemerintah mengeluarkan secara resmi harga (off the road) dari mobil LCGC.
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menerangkan, Daihatsu, melalui produk LGCG, Ayla, sudah memiliki target tersendiri sebagai bagian dari pengembangan produk ramah lingkungan dan murah tersebut.
“Target tersebut kami [ADM] patok karena hingga kini sudah ada banyak konsumen yang sudah melakukan pemesanan [inden] sebelum produk tersebut resmi di pasarkan,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (7/7).
Dia menjelaskan, ADM menargetkan penjualan Ayla hingga 3000 unit per bulannya. Target tersebut, sambungnya, berdasarkan tingkat pemesanan konsumen sejak okteber (2012) hingga akhir juni (2013). Amelia menjabarkan pemesanan produk Ayla sudah terpesan mencapai 10.000 unit hingga akhir Juni lalu.
Selain itu, Amelia menjelaskan bahwa lamanya regulasi LCGC membuat konsumen yang ingin memilikiDaihatsu Ayla ikut mendesak perusahaan untuk segera meluncurkan secepat mungkin produk tersebut ke pasaran.
"Pada umumnya, banyak konsumen yang beralih ke Sirion, bahkan di kelas city car, Sirion kini jadi rangking tiga. Karena lama, Sirion pun penjualannya semakin bertambah sejak Januari 2013, sampai 700 unit per bulan," ujarnya.
Daihatsu Ayla nantinya akan dilepas dalam tiga varian, tipe D (terendah), M, dan X (tertinggi). Pada tipe D, Ayla hadir tanpa CD player, velg alloy, AC, airbag, power steering, power window, dan spion elektrik.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Jhonny Darmawan menerangkan untuk produk LCGC Toyota Agya akan ditargetkan penjualannya per bulan hingga 6000 unit.
Target tersebut, lanjutnya, sejalan dengan kapasitas pabrik khusus produk LCGC, baik Ayla dan Agya yang berdiri di Karawang dengan kapasitas produksi 120.000 unit, dimana kapasitas produksi untuk Ayla 3000 unit dan Agya 6000 unit.
Terkait harga mobil yang sudah di patok Pemerintah Rp 95 juta (off the road), Jhonny menerangkan akan mematuhi peraturan tersebut. Namun, dia melanjutkan, harga tersebut belum termasuk penambahan transmisi otomatis (15%), dan penambahan fitur pengamanan (10%). Hanya saja, Jhonny yakin harga mobil tersebut masih terjangkau oleh masyarakat meskipun bertambah. “Intinya harga mobil masih bisa terjangkau dan masyarakat bisa mendapatkannya,” ujarnya.
Pemerintah melalui Menteri Perindustrian M.S. Hidayat telah menyepakati besaran harga mobil LCGC (off the road) sebesar Rp 95 juta yang tertuang dalam Pasal 2 butir 1 huruf e.
Selain itu, dalam butir 5 pasal tersebut dijabarkan juga besaran harganya disesuaikan dengan kondisi ekonomi yang dicerminkan melalui besaran inflasi, kurs nilai tukar rupiah, dan atau harga bahan baku. Harga juga disesuaikan dengan penambahan transmisi otomatis senilai 15% dan penambahan fitur pengaman senilai 10 %.