Bisnis.com, JAKARTA - PT Neta Auto Indonesia buka suara terkait dicopotnya logo Neta Auto di kantor pusatnya yang berlokasi di Shanghai, China.
Sebelumnya, unggahan netizen di China memperlihatkan pencopotan logo Neta dari kantor pusatnya di Shanghai. Papan nama tersebut dibongkar pada malam hari menggunakan tali dan pengikis, yang meninggalkan sisa samar di fasad gedung.
Brand PR & Digital Senior Manager PT Neta Auto Indonesia, Frietz Frederick mengonfirmasi bahwa terjadi pencopotan logo di kantor pusat Neta Auto di Shanghai, lantaran perusahaan melakukan relokasi kantor.
"Sehubungan dengan dilepasnya logo Neta di kantor pusat kami di Shanghai, kami ingin menyampaikan bahwa hal ini disebabkan oleh perubahan alamat kantor pusat Neta yang kini berlokasi di Hongqiao Transport Hub, yang terletak di dekat Bandara Internasional Shanghai," ujar Frietz kepada Bisnis, Selasa (3/6/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan, langkah strategis ini diambil untuk meningkatkan kemudahan akses dan efisiensi operasional Neta dalam perencanaan bisnis, baik di tingkat lokal maupun global.
"Dengan lokasi baru yang strategis, kami dapat memperkuat kolaborasi lintas wilayah serta mendukung pengembangan bisnis secara lebih optimal," jelasnya.
Baca Juga
Melansir laporan Car News China pada Selasa (3/6/2025), Neta Auto kini berada di pusaran konflik internal yang melibatkan perubahan struktur kepemimpinan.
Beberapa sumber internal menyebutkan bahwa para pemegang saham negara dari induk perusahaan, Hozon New Energy Automobile, tengah berupaya menggelar rapat dewan direksi guna mencopot Fang Yunzhou dari posisinya sebagai Chairman dan CEO.
Adapun, Neta juga menghadapi masalah finansial juga telah menjalar ke rantai pasokan. Internal perusahaan melaporkan tunggakan pembayaran kepada pemasok yang melampaui 6 miliar yuan atau sekitar US$833 juta.
Salah satu pemasok utama, CATL bahkan menghentikan pengiriman, yang menyebabkan operasional produksi dalam negeri Neta terhenti. Imbasnya, pengiriman luar negeri ikut tertunda, meskipun perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit sebesar 2,15 miliar yuan atau hampir US$300 juta di Thailand.
Kinerja penjualan Neta Auto juga merosot, setelah mencatatkan rekor 152.000 unit pada 2022, angka pengiriman turun menjadi 127.500 pada 2023 dan kembali anjlok menjadi 64.549 unit pada 2024. Situasi diperburuk oleh laporan pemutusan hubungan kerja massal, penutupan gerai, serta protes dari pemasok yang menuntut pembayaran.
Sementara itu di Indonesia, PT Neta Auto Indonesia juga telah menutup dealer pertamanya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada April 2025 lalu.
Mengacu data Gaikindo, Neta mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 250 unit sepanjang Januari-April 2025. Sementara itu, penjualan ritel tembus 205 unit pada periode yang sama.