Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Insentif Mobil Hybrid, Kemenperin Sebut Ciptakan Penjualan Hingga 84.000 Unit

Kementerian Perindustrian meyakini insentif untuk mobil hybrid dari pemerintah bakal mendongkrak penjualan wholesales hingga 84.000 unit.
Hyundai Tucson varian hybrid resmi meluncur di Indonesia pada Kamis (21/11/2024) - Bisnis/Rizqi Rajendra
Hyundai Tucson varian hybrid resmi meluncur di Indonesia pada Kamis (21/11/2024) - Bisnis/Rizqi Rajendra

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut stimulus untuk mobil hybrid berupa diskon pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) 3% mendorong peningkatan investasi baru di segmen tersebut.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik, Setia Diarta, mengatakan pihaknya memastikan insentif tersebut dapat mendorong penciptaan investasi baru, meningkatkan penjualan otomotif, serta menambah pendapatan negara.

"Ada investasi baru, ada beberapa APM saat ini yang sedang menambahkan investasinya. Sekarang itu, insya Allah, Februari ini akan diresmikan Pak Menteri, mereknya yang eksisting, bukan dari luar," kata Setia dalam agenda Prospek Otomotif 2025, Kamis (14/1/2025).

Setia menyebutkan kriteria mobil hybrid yang mendapatkan insentif selaras dengan Permenperin 36/2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah.

Perlu diketahui, beberapa mobil hybrid rakitan lokal yang berpeluang mendapatkan insentif yaitu Toyota Yaris Cross Hybrid, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, Suzuki Ertiga Hybrid, Suzuki XL-7 Hybrid, Wuling Almaz RS Hybrid, hingga Hyundai Santa Fe Hybrid.

Sebagaimana diketahui, pemerintah juga memberikan insentif untuk mobil listrik berupa diskon pajak penjualan atas barang mewah alias PPnBM hingga 100% sepanjang 2025. Insentif itu tertera dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 135/2024.

Dengan berbagai insentif tersebut, pihaknya menargetkan total penjualan wholesales meningkat 84.000 unit untuk kendaraan roda empat dan 12.000 untuk kendaraan roda dua.

"Ini yang kami harapkan, jika tadinya diterima sebelumnya, kendaraan roda empat bisa membantu untuk lebih dari 84.000 sales di roda empat dan 12.000 di roda dua. Ini dengan catatan jika usulan yang kami sampaikan itu diakomodir. Angka ini bergerak, perlu kami cek kembali," jelasnya.

Adapun insentif tersebut diinisiasikan untuk mendorong kendaraan-kendaraan yang berada di Indonesia dapat memberikan kontribusi pada Net Zero Emission (NZE).

"Tentu kendaraan yang masuk [insentif] adalah kendaraan yang ramah lingkungan. Mau KBH2 yang sebelumnya sudah ada, termasuk kategori ramah lingkungan karena CO₂-nya rendah, lebih kecil dibandingkan kendaraan lainnya," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper