Bisnis.com, JAKARTA - Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat membuka penyelidikan terhadap perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla.
Melansir dari Techcrunch, Rabu (8/1/2025) pihak NHTSA melakukan penyelidikan terhadap 2,6 juta mobil Tesla setelah beberapa kecelakaan yang melibatkan fitur parkir jarak jauh yang baru diperkenalkan, Actual Smart Summon (ASS).
Adapun, Tesla merilis fitur ASS pada bulan September melalui pembaruan perangkat lunak, yang memungkinkan pemilik kendaraan Tesla untuk mengarahkan mobil mereka bergerak secara otomatis.
Sehingga pengguna Tesla hanya perlu menggunakan aplikasi dan kamera mobil, tanpa melibatkan sensor ultrasonik yang ada pada versi sebelumnya yaitu Smart Summon.
Penyelidikan NHTSA dipicu oleh satu pengaduan yang mengklaim bahwa fitur ASS telah menyebabkan kecelakaan, serta tiga laporan media yang melibatkan kecelakaan serupa.
“Keempat insiden tersebut melibatkan kendaraan Tesla yang beroperasi dengan ASS yang gagal mendeteksi tiang atau kendaraan yang diparkir, yang mengakibatkan kecelakaan,” tulis NHTSA.
Baca Juga
Selain itu, NHTSA juga mencatat 12 pengaduan terkait Smart Summon, yang melaporkan kejadian kecelakaan serupa, di mana pengemudi memiliki waktu sangat singkat untuk bereaksi guna menghindari kecelakaan.
Adapun, pada awal tahun ini Mobil Tesla Cybertruck meledak dan terbakar di luar Trump Hotel Las Vegas pada Rabu (1/1/2025), menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya tujuh orang lainnya. Berikut kronologinya.
Petugas pemadam kebakaran Las Vegas tiba di lokasi kejadian empat menit setelah kebakaran kendaraan dilaporkan dan memadamkannya.
Dua orang yang terluka dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan. Pengunjung Trump Hotel dievakuasi setelah insiden tersebut dan sebagian besar pengunjung dipindahkan ke hotel lain.