Bisnis.com, JAKARTA - Tesla, perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, mengalami penurunan pengiriman tahunan untuk pertama kalinya pada 2024. Tidak hanya itu, penjualan mobil listrik mereka juga melesat dari target.
Melansir dari Channel News Asia, Jumat (3/1/2025) penurunan ini terjadi meskipun perusahaan menawarkan berbagai insentif menarik untuk memacu penjualan, termasuk pembiayaan tanpa bunga dan pengisian cepat gratis.
Namun, insentif tersebut gagal menarik pelanggan, terutama di tengah kekhawatiran mengenai tingginya biaya pinjaman.
Elon Musk sebelumnya memproyeksikan akan ada sedikit pertumbuhan dalam pengiriman kendaraan Tesla pada tahun 2024. Untuk mencapai hal tersebut, Musk melalukan berbagai promosi yang ditawarkan, seperti pembiayaan tanpa bunga.
Namun, pengurangan subsidi kendaraan listrik di Eropa, pergeseran pasar di AS ke kendaraan hibrida dengan harga lebih terjangkau, serta makin ketatnya persaingan, terutama dari produsen kendaraan listrik asal China, BYD, menghambat Tesla untuk mencapai penjualan yang optimal.
Insentif yang ditawarkan oleh pihak Musk tidak mampu mengimbangi sejumlah tantangan yang dihadapi Tesla dan membuat saham Tesla turun sekitar 6% pada penutupan perdagangan.
Baca Juga
Analis Morningstar, Seth Goldstein, menyoroti bahwa penurunan pengiriman ini menunjukkan bahwa pasar kendaraan listrik hampir mencapai titik jenuh.
“Penurunan pengiriman mengurangi pertumbuhan Tesla dan menurunkan total pasar yang dapat dituju untuk layanan tambahan perusahaan, termasuk perangkat lunak mengemudi otonom, pengisian daya, dan asuransi,” kata Goldstein.
Di tengah melambatnya permintaan kendaraan listrik, Elon Musk telah beralih fokus untuk mengembangkan bisnis taksi tanpa pengemudi, yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi Tesla.
Musk juga mendukung Presiden terpilih Donald Trump dengan sumbangan kampanye, dengan harapan peraturan yang lebih longgar di masa mendatang akan menguntungkan Tesla.
Namun, dengan teknologi taksi otonom yang masih dalam tahap pengembangan, analis menilai Tesla harus bergantung pada kendaraan yang lebih terjangkau dan kesuksesan truk pikap Cybertruck untuk mencapai target pertumbuhan penjualan 20% hingga 30% pada 2025.
Meskipun desain futuristik Cybertruck mendapat perhatian, permintaan untuk model tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda pelambatan.
Tesla melaporkan telah mengirimkan total 495.570 kendaraan pada kuartal IV/2024, sedikit lebih rendah dari perkiraan 503.269 unit.
Pengiriman tahunan untuk tahun 2024 tercatat 1,79 juta unit, turun 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya dan sedikit meleset dari perkiraan analis yang mencapai 1,806 juta unit.
Di sisi lain, pesaing utama Tesla, BYD, melaporkan kenaikan penjualan kendaraan listrik-baterai sebesar 12,1% pada tahun 2024, mencapai 1,76 juta unit, berkat harga yang lebih kompetitif dan ekspansi yang lebih agresif ke pasar Asia dan Eropa.
Meskipun Tesla masih mengungguli BYD dalam hal pengiriman tahunan, persaingan yang semakin ketat dan tantangan pasar global menunjukkan bahwa masa depan Tesla tidak semulus sebelumnya.