Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) mengungkapkan capaian penjualan sepeda motor Honda yang tembus hingga 4,6 juta unit sepanjang periode Januari-November 2024.
General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin mengatakan penjualan itu didominasi oleh model-model seperti Honda BeAT, Scoopy, dan Vario Series yang paling diburu konsumen.
"Pada Januari-November 2024 penjualan kami sudah di angka 4,6 juta. Naik tipis 0,9% secara tahunan dibandingkan periode sama 2023,” ujar Muhib saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat dikutip Kamis (19/12/2024).
Adapun, mengacu data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sepanjang periode 11 bulan 2024, penjualan sepeda motor domestik tembus 5,92 juta unit.
Angka penjualan motor itu mengalami kenaikan 2% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode Januari-November 2023 sebanyak 5,8 juta unit secara nasional.
"Secara market penjualan sepeda motor nasional tumbuh 2%, sedangkan AHM-nya tumbuh 0,9%," jelas Muhib.
Baca Juga
Artinya, jika menorehkan penjualan 4,6 juta unit, maka pangsa pasar (market share) AHM sekitar 78% dari penjualan sepeda motor nasional yang sebanyak 5,9 juta unit pada 11 bulan 2024.
Kendati demikian, dia mengatakan harga motor kemungkinan akan naik pada tahun depan, seiring dengan kenaikan tarif pajak. AHM pun belum mengetahui berapa perkiraan kenaikan harga motor listrik jika kebijakan opsen pajak sudah berlaku pada 2025.
“Nah kalau [harga] naik kan tergantung nanti, tahun baru itu ada opsen kan. Saya belum tahu motor listrik bebas opsen atau enggak. Saya juga belum tahu, bagaimana mengimplementasikan PPN, BBNKB, opsen itu di motor listrik ya," jelasnya.
Sebelumnya, AISI memproyeksikan kenaikan harga sepeda motor baru berkisar Rp800 ribu hingga Rp2 juta, tergantung jenis sepeda motor barunya.
Muhib pun mengakui bahwa kebijakan opsen pajak itu akan membuat masyarakat akan semakin sulit untuk membeli sepeda motor, terlebih di tengah kondisi melemahnya daya beli.
“Dampaknya dari sisi konsumen juga harga. Kalau harga pajaknya naik kan harga motor juga naik. Demand akan menurun, karena kondisi daya beli kita kan melemah ya, masih susah dengan harga yang tinggi. Konsumen akan berpikir ulang untuk beli motor,” katanya.