Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai Gandakan Produksi Model Hybrid, Mulai Berpaling dari Mobil Listrik?

Hyundai mengumumkan rencana untuk menggandakan produksi hybrid, seiring dengan melambatnya permintaan terhadap kendaraan listrik berbasis baterai (BEV).
Deretan mobil listrik berada di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik Hyundai di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Deretan mobil listrik berada di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik Hyundai di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co. mengumumkan rencana untuk menggandakan produksi mobil hybrid, seiring dengan melambatnya permintaan terhadap kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).

CEO Hyundai, Jaehoon Chang mengungkapkan rencana perseroan untuk memperluas jajaran mobil hibridanya menjadi 14 model. Ekspansi ini mencakup berbagai kategori kendaraan, mulai dari mobil kompak dan menengah, hingga mobil mewah.

Kendati demikian, Hyundai tetap berkomitmen untuk mencapai target penjualan kendaraan listrik sebanyak 2 juta unit per tahun pada 2030. Pada saat yang sama, perusahaan juga mempercepat produksi mobil hibrida di tengah perlambatan permintaan kendaraan listrik global.

"Langkah ini kami anggap tepat untuk mempertahankan jalur kami menuju kendaraan listrik. Namun, kami perlu memperkuat infrastruktur pengisian daya dan mengatasi masalah jarak tempuh dengan teknologi yang lebih baik," ujar Jaehoon mengutip Bloomberg pada Senin (9/9/2024).

Untuk mengatasi kekhawatiran terkait jarak tempuh, Hyundai akan meluncurkan kendaraan listrik jarak jauh di pasar Amerika Utara dan China.

Kendaraan ini akan dilengkapi dengan mesin bensin kecil untuk menjaga baterai tetap terisi selama perjalanan dan mampu menempuh jarak lebih dari 900 kilometer dengan sekali pengisian daya.

“Meskipun ada penurunan dalam laju elektrifikasi, regulasi lingkungan yang semakin ketat memaksa kami untuk tidak hanya diam menyaksikan penurunan penjualan kendaraan listrik,” jelasnya.

Sementara itu, Hyundai juga membukukan penjualan mobil hybrid yang kuat, mencapai sekitar 12% dari total penjualan kendaraan pada kuartal II/2024. Penjualan itu mendorong laba perusahaan ke tingkat tertinggi. 

Perusahaan berencana untuk memproduksi mobil hibrida di pabrik kendaraan listrik yang sedang dibangun di Georgia, AS. Pabrik tersebut diperkirakan akan memulai produksi mobil hibrida pada kuartal pertama pada 2026, dengan kapasitas produksi mobil hibrida mencapai sekitar sepertiga dari total kapasitas fasilitas tersebut. 

Namun, pembangunan pabrik senilai US$7,6 miliar tersebut mengalami kendala awal minggu ini akibat potensi peninjauan ulang izin lingkungan oleh pemerintah federal AS. 

Tak hanya itu, Hyundai juga menyatakan komitmennya untuk menginvestasikan 121 triliun won dalam satu dekade mendatang untuk meningkatkan produksi dan pengembangan di bidang mobil hidrogen, baterai EV, serta perangkat lunak untuk mobilitas masa depan.

Luncurkan 3 Model Baru di Indonesia

Diberitakan sebelumnya, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memberi bocoran akan segera merilis tiga model terbaru hingga akhir tahun ini. Adapun, satu di antaranya merupakan mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV).

Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan meskipun industri otomotif dalam negeri tengah lesu sepanjang tahun berjalan, namun Hyundai tetap berkomitmen untuk meluncurkan produk-produk baru.

"Sampai Desember, Hyundai memastikan akan ada tiga produk baru," ujar Frans di Jakarta pada Agustus lalu.

Beberapa model yang akan diluncurkan Hyundai itu termasuk segmen hybrid, mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV), hingga mobil berbahan bakar konvensional (internal combustion engine/ICE).

Dia mengatakan, dari ketiga model baru yang akan diluncurkan Hyundai itu, ada yang akan dirakit secara lokal (Completely Knocked Down/CKD), dan ada juga yang diimpor utuh (Completely Built Up/CBU).

Pabrikan asal Korea Selatan itu juga berkomitmen untuk meluncurkan model HEV meskipun pemerintah tidak akan mengguyur insentif untuk mobil hybrid. Sebab, menurutnya pasar mobil hybrid memiliki peluang yang bagus di Indonesia. 

“Kalau hybrid tidak mendapatkan insentif tapi kita melihat di situ ada peluang, karena pasarnya 1:3. Kalau pasar hybrid sekitar tiga kali lipat, kenapa Hyundai tidak masuk di pasar itu?,” jelasnya.

Sejauh ini, Hyundai memang belum memasarkan produk mobil hybrid di Indonesia. Namun, untuk pasar global, Hyundai sudah memiliki beberapa mobil hybrid jenis SUV yang telah dipasarkan yaitu Santa Fe hybrid, Tucson hybrid, dan Kona hybrid.

Sementara itu, di segmen mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV), pabrikan asal Korea Selatan itu telah memasarkan beberapa produk di Tanah Air yaitu Ioniq 5, Ioniq 6, Ioniq EV, hingga Kona EV. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper